LIPUTAN6.com, Jakarta – Perlindungan dan penanganan sumber daya air yang berkelanjutan adalah kunci implementasi keselamatan air domestik. Mengingat pentingnya air untuk mendukung kehidupan dan pengembangan, Sesi Pleno Sumber Daya Air Nasional (SDA), sebagai bagian dari kebutuhan untuk kolaborasi antara sektor dan strategi terintegrasi untuk melindungi sumber daya air Indonesia.
Selama persidangan, Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional Luhut sedang berjuang Pandjaitan bahwa pemerintah meyakinkan bahwa semua program yang berkaitan dengan sumber daya air yang efisien dan berkelanjutan tetap menjadi prioritas, dengan fokus pada adaptasi perubahan iklim, memperkuat pantai dan akses yang adil ke air pembersih air pembersih dan akses air pembersih ke air bersih, .
“Salah satu kunci ke Indonesia adalah sumber daya air yang efisien dan seimbang. Pemerintah memastikan bahwa semua program yang sedang berjalan tetap menjadi prioritas, dengan penekanan pada mengadaptasi perubahan iklim, memperkuat wilayah pesisir, kesetaraan dan akses ke air bersih – kata Lulam, komentarnya masuk Jakarta, Senin (10/14).
“Untuk alasan ini, penguatan, koordinasi antara K/L, sektor swasta,” tambahnya.
Selain itu, Luhut juga menyebut pengelolaan air yang bijak sebagai langkah pencegahan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan, yang menjadi semakin kompleks.
“Pentingnya perlindungan bijak dan pengelolaan air juga harus dipahami sebagai langkah pencegahan untuk memenuhi tantangan di masa depan yang lebih kompleks, itulah sebabnya politik proaktif dan pengelolaan air diperlukan untuk meminimalkan risiko bencana terkait air, meningkatkan resistensi lingkungan dan Memperkuat posisi masyarakat, yang memainkan peran aktif untuk mempertahankan pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan, kata Luhut.
Sesi pleno ini berisi empat rekomendasi tentang masalah strategis, yang harus segera diimplementasikan untuk mempertahankan pembangunan berkelanjutan sumber daya air Indonesia. Empat rekomendasi adalah:
1. Pendanaan alternatif untuk pengembangan dan penanganan pengembangan infrastruktur SDA yang berkelanjutan
2. Riff Air Minum Dasar
3. Perlindungan dan Penggunaan Sumber Daya Alam di Area Gambut
4
Dewan SDA Nasional, yang dibuat sesuai dengan mandat no. Tim 17 dari 2019, dimaksudkan untuk memberikan saran presiden tentang kebijakan manajemen air strategis. Pada sesi pleno tahun ini di harian, ketua Dewan SDA Nasional, Basuki Hadimuljono, menjelaskan lima kontrak di Dewan SDA Nasional 2024-2025.
“Yang pertama adalah mempersiapkan para politisi, menyiapkan rekomendasi tentang masalah strategis dengan SDA, memantau kelanjutan implementasi kebijakan nasional dan rekomendasi nasional SDA dari Dewan SDA Nasional, Koordinasi Dewan Nasional SDA dengan partai -partai terkait setelah berakhirnya ketidakharmonisan of of of of Kasus -kasus yang terkait dengan manajemen SDA dan akhirnya meningkatkan peran Dewan SDA Nasional di tingkat internasional, “kata Batuuki.
Partisipasi aktif anggota Dewan SDA dari pemerintah dan unsur -unsur yang tidak terkait diharapkan dapat mendorong responsif dan implementasi politisi. Direktur Umum SDA untuk Kementerian Pengadaan Publik, Bob Arthur Lombogia, berharap bahwa kolaborasi ini akan terus diperkuat untuk mendukung kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan air yang berkelanjutan.
Pada saat yang sama, kepala sekretariat untuk Dewan Nasional SDA Yunitta Chanda Sari menghargai semua anggota Dewan SDA Nasional dari pemerintah dan unsur -unsur tidak valid untuk mengimplementasikan sesi pleno pertama pada tahun 2024.
“Sesi pleno ini adalah momentum untuk kolaborasi dan kolaborasi antara anggota Dewan SDA Nasional untuk menanggapi tantangan terkait masalah dengan sumber daya air,” kata Yunitta.
Comments are closed