Bantu Pertumbuhan Ekonomi, Kebijakan Logistik Perlu Optimalisasi

Bendera6.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 % yang ambisius, kebutuhan akan langkah -langkah konkret, yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo, untuk mengurangi biaya logistik nasional.

“Pemerintah telah mengajukan berbagai kebijakan pajak untuk mendukung biaya logistik. Pada tahun 2023, total biaya pajak sektor transportasi dan setoran mencapai 26 rp triliun.” Analis Monitor (BKF) disebutkan oleh Kementerian Keuangan Badan Kebijakan Pajak (BKF) Widodo (25.11.2024).

Biaya logistik Indonesia saat ini 23,08 %dari PDB, jauh lebih tinggi dari Malaysia (13 %) dan Singapura (8 %). Bagian terbesar adalah karena wilayah medan, yang mencakup 50 % dari total biaya logistik nasional. Menurut penelitian ini, kondisi ini membutuhkan kebijakan yang berfokus pada efisiensi biaya transportasi terestrial untuk mengurangi beban ekonomi secara keseluruhan.

Yose Rizal Damuri, CEO Pusat Penelitian Strategis dan Internasional (CSIS), menambahkan bahwa sektor logistik adalah bagian penting dari ekonomi.

“Industri transportasi dan logistik telah diberi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan insentif pajak yang ditawarkan memberikan ruang yang lebih besar untuk membuat industri ini lebih efisien,” jelasnya.

Selain itu, ia juga memperingatkan bahwa pemecatan insentif pajak ini tentu akan meningkatkan beban biaya transportasi dan bahwa hal itu dapat mencegah tujuan pertumbuhan ekonomi.

Rekomendasi yang disajikan dalam penelitian ini termasuk penguatan kebijakan pajak, optimalisasi ekosistem logistik nasional (NLE), dan teknik pemantauan aktual untuk meningkatkan digitalisasi.

Langkah -langkah ini harus menggunakan pemerintah untuk menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien dan kompetitif untuk mendukung visi Indonesia Gold 2045. 

Indonesia masih berkurang ke biaya logistik yang tinggi, meskipun ada beberapa tantangan utama yang perlu dihadapi.

“Pada tahun 2022, jumlah 14,1 persen hanya mencakup biaya logistik domestik dan tidak menutupi biaya ekspor logistik, yang mencapai 8,98 persen dari PDB,” kata Eva Novi Karina, seorang peneliti orang tua di peneliti induk pada hari Jumat, di Indonesia (1111/2024). 

Pemerintah telah menerapkan kebijakan penolakan pajak, seperti melalui PMK. 71 dari tahun 2022, yang mengurangi nilai tambah ke berbagai jenis layanan (PPN), termasuk pasokan paket dan pasokan barang.

Ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan harga layanan yang lebih murah. Di sisi lain, pemerintah juga telah menerapkan Kebijakan Ekosistem Logistik Nasional (NLE), yang dapat membantu mempercepat pemuatan dan membongkar pelabuhan.  

NLE memiliki dampak pada waktu rata -rata untuk mengurangi waktu rata -rata untuk memuat dan membongkar dari 4 menjadi 2,6 hari. Meskipun ia berhasil mengurangi waktu dan biaya logistik pelabuhan, kebijakan ini belum dapat mempengaruhi seluruh industri logistik tanah.

 

Tol yang dipegang oleh pembuat logistik membuat banyak orang yang memilih jalan yang biasa, seperti rute Pantura. “Salah satu tantangan dari kebijakan infrastruktur kombinasi ini dari korban ini adalah bahwa tol masih sangat tinggi,” kata Eva.

EVA juga telah menambahkan bahwa Indonesia dapat dipelajari dari Cina dan India, yang telah menerapkan digitalisasi besar -besaran di sektor logistik. Digitalisasi dan pengembangan infrastruktur antar moda dianggap penting untuk mempercepat transportasi dan mengurangi biaya operasi untuk memungkinkan sektor logistik Indonesia menjadi efektif dan mampu bersaing secara internasional.

Upaya -upaya ini diharapkan bahwa biaya logistik Indonesia akan terus berkurang untuk membuat harga barang lebih mudah dan bahwa ekonomi Indonesia bisa lebih kuat. 

CATEGORIES:

Bisnis

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99