MALANG – Stadion Kanruhruan di Kabupaten Malang akan segera terbuka untuk presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Peresmian stadion dilakukan setelah pengajuan resmi Kementerian Pekerjaan Publik dan Perumahan Umum (PURPR) kepada Pemerintah Kabupaten Malang, yang berlangsung pada hari Sabtu (8/2025) di pemerintahan Agung Pendopo Malang Regence.
Unit terkemuka untuk implementasi Java II Timur, setiap infrastruktur Virgyani, mengungkapkan bahwa stadion Kanjempuan akan diresmikan bersama dengan 20 stadion lain yang direnovasi oleh pemerintah pusat. Peresmian upacara akan berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada minggu ketiga Maret 2025.
“Stadion di Indonesia akan mulai pada saat yang sama Presiden Prabowo Subianto. Rencananya adalah bahwa acara ini akan berlangsung pada Maret kedua atau ketiga,” kata Elk.
Sepenuhnya direkonstruksi, siap digunakan kembali
Stadion Kanjempuan, menyaksikan tragedi sepak bola 1 Oktober 2022 dan 135 orang, direkonstruksi dengan anggaran 357 miliar rp. Rekonstruksi ini dimulai pada 4 September 2023 dengan berbagai perbaikan yang menjamin keamanan dan kenyamanan bagi publik.
Stadion ini dengan luas stadion 3,4 hektar dari total luas 4,8 hektar sekarang memiliki kapasitas 21.603 penonton. Rincian termasuk 108 dudukan VVIP, 2.465 kursi VIP, 134 kursi media dan 16 kursi untuk orang -orang cacat di kios barat. Sementara itu, East Tribune mampu menampung 4.352 penonton, serta Tribune Utara dan Selatan, masing -masing memiliki kapasitas 7 264 kursi.
Bupati Malang, Sanusi, menyambut penyerahan stadion ini dan memastikan bahwa perangkat tersebut segera digunakan untuk kegiatan olahraga, terutama sepak bola. “Setelah presiden diresmikan oleh Stadion Kanjurruhruan, komunitas Regence Malang dan pemerintah dapat digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga,” kata Sanusi.
Standar dan fungsi internasional layak
Purpr Menteri memastikan bahwa Stadion Kanjempuan telah memenuhi standar FIFA internasional. Selain itu, semua persyaratan administrasi dipenuhi, termasuk lisensi dan analisis dampak lingkungan (Amdal).
Comments are closed