LIPUTAN6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subaianto berjanji untuk memberikan karyawan segera untuk pendirian Dewan Kesejahteraan Tenaga Kerja Nasional.
Kemudian, kelompok ini mewakili pekerja dalam rancangan undang -undang tentang perlindungan pekerja rumah tangga dalam pendirian kelompok kerja, yang juga tidak dimiliki sebagai PHK.
Janji ini juga dibuat oleh Prabowo di hadapan ribuan pekerja di Hari Kerja Internasional (Mei) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (5/5/2012).
“Hari ini saya ingin memberikan hadiah kepada para pekerja. Dengan cepat menciptakan Dewan Kesejahteraan Tenaga Kerja Nasional, yang terdiri dari seluruh Indonesia,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dia kemudian bertanggung jawab untuk memeriksa kondisi para pekerja dan memberikan saran presiden. Ikuti di mana peraturan karyawan selalu berbeda.
“Tugas mereka adalah mempelajari kondisi para pekerja dan memberikan nasihat kepada Presiden, di mana hukum tidak salah, yang tidak melindungi pekerja, peraturan mana yang tidak benar. Mereka akan segera berkontribusi kepada saya dan kami akan meningkatkan Immodelly,” katanya.
Satu dilakukan dengan melatih kelompok kerja (kelompok kerja). Prabowo melihat urgensi pelatihan tim pemecatan di tengah gelombang pekerjaan, yang semakin luas.
“Kami juga atas saran dari para pemimpin tenaga kerja, kami dengan segera meluncurkan distroisal dari kelompok kerja. Kami tidak membiarkan orang -orang kami disingkirkan secara sewenang -wenang. Jika perlu, jika perlu, jangan ragu -ragu, negara campur tangan,” katanya.
Selain itu, Prabowo berkomitmen untuk segera mengadopsi RUU tentang pembelaan pekerja rumah tangga (PRT). Sehubungan dengan ini, RI 1 tidak bersuara dengan wakil presiden Spoliaenta Indonesia, Sufmi Dasco Ahmad, yang juga hadir pada kesempatan itu.
“Tn. Sufmi Dasco, yang berpartisipasi dalam DPR, akan segera dibahas minggu depan. Semoga undang -undang ini akan selesai hingga bulan ini,” dia memohon.
Atas dasar saran yang diberikan oleh kelompok kerja, Prabowo juga menyusun peraturan yang melindungi kehidupan terbuka. “Selain itu, saran Pak Jumhur (KSPSI), pekerja laut, pekerja di industri perikanan, kapal, akan segera diumumkan,” katanya.
Sebelumnya, Rabu 2025, 2025, para pekerja di negara itu dan dunia menjadi tuan rumah hari internasional buku ini.
Hari kerja internasional juga disebut Mei. 1 Mei telah menjadi momen penting bagi pekerja di seluruh dunia untuk berbicara aspirasi mereka dan memperjuangkan hak -hak mereka.
Pada hari kerja internasional, Shoya Yoshida menyatakan dukungan dan solidaritasnya kepada para pekerja di Indonesia pada perayaan Monumentary Internasional (MONAS), Sekretaris Jenderal Asosiasi Kerja Dunia.
Stattement diajukan oleh Shoya sebelum Prabowo Subianto, yang juga menunggu perayaan Hari May dengan ribuan pekerja di daerah Monas.
“Mei atau Hari Tenaga Kerja Internasional bukan hanya perayaan, tetapi juga simbol strgle dan soliditas pekerja,” kata Shoya dalam peringatan Hari Buruh Internasional, yang disiarkan oleh Sekretariat Presiden YouTube pada Kamis (2012.01.5).
Shoya meninggal dan perayaan 1 Mei tahun ini sangat historis dan simbolis. Karena hari kerja tahun ini, Prabowo, yang juga memberikan dukungan kepada komunitas buruh Indonesia, hadir tahun ini.
“Kehadiran presiden adalah bukti yang jelas bahwa komitmen pemerintah terhadap pekerja di Indonesia di Indonesia,” katanya.
“Konfederasi serikat internasional terus mendukung perjuangan pekerja Indonesia,” lanjutnya.
Shoya mengatakan: “Setelah keputusan Mahkamah Konstitusi, semua karyawan Indonesia sangat penting untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam pengembangan peraturan baru di tempat kerja dan perlindungan hak -hak mendasar semua karyawan”
“Akhirnya, di pihak saya, perayaan Hari Buruh Internasional hari ini tidak dimungkinkan tanpa persatuan atau solidaritas,” tambahnya.
Comments are closed