Indosat Bakal Stock Split 1:4, Ini Alasannya

Lioptan6.com, Jakarta – PT Indosat TBK (ISAT) akan menyelesaikan nilai nominal saham atau saham dengan rasio 1: 4 untuk semua saham di B.

PT Indosat TBK, yang menunjukkan penemuan informasi tentang Bursa Efek Indonesia (IDX), yang ditulis pada hari Senin (12/8/2024), memiliki saham yang terdiri dari serangkaian saham yang dimiliki secara khusus oleh Indonesia yang dapat memberikan hak khusus asetnya.

Perusahaan bermaksud untuk mematahkan saham dalam rasio 1: 4 untuk semua saham di perusahaan B.

Nilai saham dalam seri A pesanan a

Untuk informasi tentang saham: RP. 100

Setelah informasi tentang saham: RP. 100

Jumlah saham yang ditempatkan sepenuhnya dan dibayar sebelum dan sesudah saham pertama

Total item terdaftar: 8.062.702.740

-Mata internasional saham dalam urutan b:

Untuk detail RP. 100

Setelah informasi tentang saham: RP. 25

Untuk informasi stok: 8.062.702.739

Setelah saham: 32.250.810.956

Total item terdaftar: 32.250.810.957

Perusahaan menyatakan bahwa divisi saham memiliki posisi likuiditas yang rendah dari saham perusahaan. Selain itu, perusahaan juga berharap bahwa fragmen saham akan dapat meningkatkan posisi likuiditas saham dan dapat menarik investor dalam ritel, terutama investor muda.

Sesuai dengan POJK 15/2022, sehubungan dengan informasi ekuitas, perusahaan mencapai komponen utama IDX seperti yang dijelaskan dalam huruf S-08050/BEI.PP2/08-2024 2 pada Agustus 2024.

 

Perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk membagi saham di Majelis Umum Pemegang Saham (EGM) yang tidak biasa pada 24 September 2024.

Tinggi: EGMS Hubungi 26 Agustus 2024 Nilai RUPS di Pasar Uang 16 Oktober 2024

Di masa lalu, Pt Indosat TBK (ISAT) mencatat RP 4,52 triliun pada semester pertama 2024.

“Sekitar 89,8% dari biaya keuangan ini dialokasikan untuk perusahaan ponsel untuk mendukung permintaan basis data dan sisanya dialokasikan untuk biaya modal untuk MIDI dan teknologi informasi,” kata Indusat Odocat Odo Hachson, Vikram dalam pertukaran informasi,

Selain berfokus pada peningkatan Internet Indosat, Indosat sekarang berkembang menjadi AI Native Techco. Ini dilakukan untuk menggunakan teknologi terbaru untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan di masa depan.

Upaya indulasi untuk memastikan keandalan jaringan ini menghasilkan buah dengan pelanggannya sekitar 900.000 pelanggan baru. Secara total, jumlah pelanggan indosat sekarang mencapai 100,9 juta pelanggan pada akhir babak pertama 2024.

Semakin banyak pelanggan perusahaan telah meningkatkan lalu lintas jaringan menjadi 13,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sekarang lalu lintas jaringan Indosat mencapai 7.965 tambalan.

Pada 30 Juni 2024, perusahaan mampu mencatat pertumbuhan positif dalam pendapatan dan laba. Perusahaan telah mengeluarkan pendapatan 27,98 triliun rp pada semester pertama 2024. Pendapatan meningkat 13,38% dibandingkan dengan pendapatan pada semester pertama 2023 yang terdaftar di Rp 24,67.

Meskipun EBITDA telah meningkat lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan 17,8% pada YOY di Rp13.412,2 miliar. Kesenjangan EBITDA adalah 47,9% pada semester pertama 2024 dan menekankan kemampuan perusahaan untuk mengonversi pendapatan yang efektif.

 

Meskipun EBITDA telah meningkat lebih cepat daripada pendapatan dengan peningkatan 17,8% pada YOY di Rp13.412,2 miliar. Kesenjangan EBITDA adalah 47,9% pada semester pertama 2024 dan menekankan kemampuan perusahaan untuk mengonversi pendapatan yang efektif.

Dari pencapaian, Perusahaan mengeluarkan periode laba, yang dapat ditelusuri ke pemilik Rp 2,73 miliar. Laba ini meningkat sebesar 43,29% dibandingkan dengan semester pertama 2023, yang terdaftar pada 1,9 miliar RP.

“Profitabilitas ini mengkonfirmasi kepercayaan kesehatan keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk mengembalikan pengembalian yang signifikan kepada para pemangku kepentingan,” tulis manajemen TBK PT Indosat dalam menemukan informasi pembukaan yang dikutip pada hari Rabu (7/31/2024).

Aset perusahaan sebelum 30 Juni 2024, menurun 1,7% menjadi 112,78 triliun rp dibandingkan dengan akhir tahun lalu Rp 114,72 triliun. Kewajiban menurun 3,2% menjadi 78,44 triliun rp dari 81,01 miliar RP pada akhir tahun lalu. Selama ibukota sebelum 30 Juni 2024 meningkat 1,9% menjadi 34,34 triliun rp dari posisi tahun lalu yang terdaftar di 33,7 triliun rp.

 

CATEGORIES:

Bisnis

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99