Bridan6.com, wanita jakarta memiliki risiko 1,19 kali lebih banyak untuk membuat cacar atau ular menjadi cacar atau sirup. Usia emosional wanita adalah faktor yang menyebabkan prevalensi yang lebih besar dipengaruhi oleh cacar.
Alasan pertama adalah bahwa wanita hidup seperti pria. Perhatikan bahwa penyakit ini terpapar pada orang tua yang telah mengurangi kekebalan.
“Jadi, lebih banyak wanita atau kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak api,” kata para ahli di Koesnoe, konsultan alergi dan imunologi.
Faktor lain adalah lebih banyak wanita emosional. Menurut Sukamto, ini sangat berpengaruh untuk sistem kekebalan manusia.
“Stres, kecemasan, kesedihan sangat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh,” kata Sukamto pada orang dewasa dan vaksinasi lansia di Indonesia, fokus pada Kamis, 20 Maret 2025, di Jakarta, Jakarta, di bagian tengah Herpes Zoster.
Faktor ketiga adalah hormon. Dibandingkan dengan pria, hormon wanita lebih fluktuatif. Sukamto memberikan contoh bahwa wanita lebih cenderung sakit sebagai menstruasi.
“Ini tentang fluktuasi hormon yang meningkatkan risiko wanita, jadi lebih mudah untuk sakit,” katanya.
Berikut adalah faktor genetik. Sukamto menjelaskan bahwa secara genetik, kekebalan wanita lebih rentan terhadap virus zoster aktivasi ulang (virus yang menyebabkan cacar).
Seperti diketahui setelah infeksi pada cacar, virus ini pasif dalam tubuh manusia dan kemudian beberapa tahun kemudian mungkin aktif lagi ke herpes zoster.
Berdasarkan analisis data sekunder Herpes Zoster dari persyaratan kesehatan BPJS pada 2015-2022, yang dilakukan oleh Konsultasi & Pelatihan & Pelatihan Pengembangan Manusia (KBI), konsultasi & pelatihan menemukan bahwa ada wilayah kelas atas.
Konsultan Ekonomi Kesehatan Senior, Konseling dan Pelatihan Pembangunan Manusia (KBI), Dr Hasbullah Thabrany, MPH, Dr.Ph, menurut Rõuge yang tinggi, mungkin merupakan wilayah karena sistem pelaporan lansia dan kasus, yang mungkin lebih baik daripada daerah lain.
10 Wilayah Indonesia, yang memiliki kasus cacar terbanyak, yaitu Yogyakarta, Bali, Kesk -java, Selatan -Sumatra, Banten, Ida -java, West -Sumatra, Gorontalo, Riau dan Dki Jakarta.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Human Development (KBI) Konsultasi dan beban pelatihan pada penyakit cacar juga dijelaskan berdasarkan biaya klaim JKN yang dibayarkan untuk pengobatan cacar di Institusi Kesehatan (FKRTL). Persyaratan terbesar terjadi pada tahun 2021, RP. 19,3 miliar untuk stasioner dan RP. 7,8 miliar perawatan rawat jalan.
Sementara itu, biaya satu kebutuhan individu adalah tentang RP. 10 juta dan satu rawat jalan diperpanjang dari RP. 3 juta.
Menurut Hasbullah, perlu untuk bekerja sama antara pemerintah, lembaga medis, profesional kesehatan dan sektor swasta untuk meningkatkan upaya untuk mencegah penyakit, sehingga tidak menjadi beban berkelanjutan pada pemerintah, pasien dan keluarga mereka.
Salah satu upaya untuk mencegah cacar adalah vaksin herpes zoster, yang sekarang tersedia di Indonesia. Vaksinasi dewasa dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup.
“Meskipun dalam beberapa kasus, masih risiko dapat dikurangi menjadi setengah waktu dan mengurangi kematian menjadi sepertiga,” kata komunikasi, direktur pemerintah dan akses pasar, GSK Indonesia, Respita Dery Gisrian.
Comments are closed