Sentimen Global Bebani Laju IHSG Sepanjang 2024

Jakarta, Coverage6.com – Persentase Indeks Saham Senyawa (CSPI) cenderung melambat selama 2024. Hakim analis, sentimen global mempengaruhi proporsi JCI.

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (IDX), IHSG menurun sebesar 2,85% menjadi 7.065,74 hingga perdagangan ditutup pada hari Selasa, 24 Desember 2024. Kinerja JCI di wilayah ASEAN berada di urutan keenam. Sementara itu, di Asia menempati tempat ke -12 di Pasifik dan ke -31 di dunia. Pada hari Selasa, 24 Desember 2024, investor asing menerapkan pembelian Rs 15,20 triliun.

Pada tahun 2024, sebagian besar sektor ekuitas turun. Bagian ekuitas transportasi dan logistik turun 20,19%, yang memimpin penyesuaian. Selain itu, sektor teknologi turun 10,33%. Sektor inventaris industri dipotong sebesar 7,13%.

Segmen ekuitas infrastruktur turun 7,01%, sedangkan segmen ekuitas material dasar turun 5,32%. Selain itu, sektor ekuitas keuangan turun 4,17%, sektor kesehatan melemah 3,69%, dan sektor ekuitas konsumen yang tidak bersirkulasi adalah 1,98%.

Sektor inventaris energi melonjak 26,16%, menandai penguatan terbesarnya. Sektor ekuitas layanan kesehatan naik 3,69%, sedangkan sektor real estat dan ekuitas real estat meningkat 4,89%.

Analis Traderindo.com dan pendiri Revelation Laksono mengatakan bahwa JCI telah melemah sepanjang tahun 2024. Pada akhir tahun, menurut Wahiu, itu tidak terlalu meyakinkan. Ini biasanya didorong oleh Santa dan berpakaian di jendela.

Dari perspektif emosional, Wahiu berpendapat bahwa JCI tidak diperkuat. Dari politik, katanya setelah pemilihan umum (pemilihan) dan pembentukan Kabinet Prabobo, itu benar -alami untuk koreksi.

 

“Meskipun kebijakan KMP disertai dengan insentif dan kebijakan dukungan, kebijakan peningkatan PPN 12% khususnya juga tidak berguna.

Selain itu, dari sisi mata uang, Wahi mengatakan Bank of Indonesia berfokus pada penstabil rupiah. Bank Indonesia mempertahankan tingkat bunga 6% dari 17-18 Desember 2024.

“Fokus kebijakan moneter telah diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah karena meningkatnya pengaruh ketidakpastian ekonomi karena kebijakan AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik di berbagai wilayah,” katanya.

Selain itu, dia mengatakan sentimen global berdampak besar pada bursa saham pada tahun 2024.

“Sentimen Global: Pasokan Pasokan, Bullishness Wall Street, ini lebih penting daripada kemenangan Trump,” katanya.

Sebelumnya, tingkat indeks saham gabungan (CSPI) mencatat kinerja positif selama perdagangan selama tiga hari selama Natal dan bersama -sama.

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (IDX) yang mengatakan Sabtu (28 Desember 2024), IHSG naik 0,75% menjadi 7.036,57 pada 23-27 Desember, di 6.983,86 dari minggu lalu.

Demikian pula, kapitalisasi pasar pertukaran. Kapitalisasi pasar pertukaran naik 0,60% menjadi Rs 12.264 triliun, dari Rs 12.191 triliun minggu sebelumnya.

Peningkatan tertinggi terjadi dari 27,15% menjadi 244 miliar saham dalam perdagangan rata -rata di bursa saham sepanjang minggu, mulai dari 191,9 miliar saham di minggu sebelumnya.

Namun, frekuensi rata -rata transaksi pertukaran harian turun dari 10,48% menjadi 970.000 kali lebih banyak dari transaksi minggu lalu.

Nilai perdagangan harian rata -rata dari pertukaran kontraksi selama satu minggu adalah 13,13% dari RP Rs 12,25 triliun minggu lalu.

Minggu ini, investor asing memperoleh Rs 1287,8 crore. Pekan lalu, tindakan investor asing untuk menjual saham adalah 4,08 triliun Rs.

Sebagian besar telah menguat, kecuali bagian ekuitas teknologi turun 2,78%.

Sektor ekuitas layanan kesehatan naik 6,21%, yang membawa penguatan terbesar. Sektor stok energi diperkuat 0,70%, sektor stok bahan dasar naik 0,31%, sektor stok industri naik 0,44%, dan sektor stok konsumen yang tidak bersirkulasi naik 1,31%.

Sektor saham konsumen telah memenangkan 1,35%dan sektor keuangan memiliki 1,04%, sektor real estat dan real estat meningkat sebesar 2,09%, sektor stok infrastruktur meningkat 2,57%, dan sektor stok transportasi meningkat 2%.

Analis Traderindo.com dan pendiri Revelation Laksono mengatakan minggu ini bahwa tidak ada banyak emosi yang mempengaruhi JCI. “Yang jelas adalah bahwa tren dan emosi negatif global masih penting. Tidak banyak yang berubah sampai awal Januari, tetapi mereka masih negatif,” katanya ketika dihubungi oleh COVERAFE6.com.

 

 

CATEGORIES:

Bisnis

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99