LIPUTAN6.com, Jakarta – Penerbangan 7C22216 Jeju Air de Bangkok membawa 175 penumpang, termasuk dua warga Thailand dan enam kru kabin.
Pihak berwenang mengatakan penumpang termuda adalah anak laki -laki tiga tahun dan penumpang tertua, 78.
Lima dari korban penumpang yang tewas dalam kecelakaan udara adalah anak -anak di bawah 10 tahun. Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengatakan sebagian besar dari 40, 50 penumpang di 60.
Penumpang yang meninggal diidentifikasi oleh 84 wanita, 82 pria dan 11 lainnya tidak diketahui. Mereka meninggal karena ledakan pesawat yang diucapkan. Pemimpin darurat itu dapat menghilangkan dua kawanan dalam keadaan yang aman dan tidak sadar, menurut para profesional kesehatan.
Sebelumnya, alat pemadam kebakaran mengatakan sebagian besar dari 181 orang yang berada di pesawat Boeing 737-800 Jeju yang meninggalkan lintasan dan bertabrakan dengan dinding Bandara Internasional Muaan Korea Selatan diperkirakan akan mati. 1.500 staf darurat ditempatkan
BBC melaporkan bahwa lebih dari 1.500 pegawai darurat ditempatkan untuk upaya mengatasi insiden tersebut. Di antara 1.500 karyawan adalah 490 petugas pemadam kebakaran dan 455 petugas polisi.
Petugas penyelamat darurat mencoba menemukan sisa -sisa korban kecelakaan rencana yang belum ditemukan, sementara tubuh mereka telah ditemukan sejauh ini di kamar mayat sementara tempat kecelakaan melaporkan surat kabar Korea Joongang setiap hari.
Pada saat yang sama, pihak berwenang mencari mayat yang bisa dilemparkan dari pesawat di daerah sekitarnya. Ini dimediasi oleh pemadam kebakaran Muan Lee Jung-Hyun untuk tim media.
“Hanya ekor pesawat yang masih seperti sebelumnya, yang untuk bagian lain dari pesawat tampaknya hampir mustahil,” katanya, dilaporkan oleh Guardian.
Catatan kecelakaan yang disiarkan di permukaan TV menunjukkan bahwa pesawat udara Jeju tergelincir saat melintasi saluran udara. Tampaknya roda pendaratan masih ditutup dan kemudian bertabrakan dengan dinding beton di sekitar pabrik bandara.
Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan insiden itu terjadi pada jam 9:03 pagi, waktu setempat.
Petugas darurat di Muan mengatakan mereka memverifikasi penyebab kebakaran.
Mereka mengatakan roda pendaratan pesawat tampaknya tidak bekerja dengan benar.
Comments are closed