LIPUTAN6.com, Jakarta – Pt Sarana Menara Nusantara TBK (TOWR) akan memiliki modal tambahan untuk memesan dampak pertama (HMTD I) atau penyebaran hak. Perusahaan dalam kegiatan perusahaan dikendalikan RP 5,49 triliun.
Untuk menawarkan pengungkapan informasi tentang Pertukaran Indonesia (IDX) yang ditulis pada hari Sabtu (7 Juli 2010), perusahaan akan menawarkan 8.08 miliar saham 8.083.478.731 saham atau setara. Jumlah saham yang disediakan dan 13,91% dari jumlah saham di mana hak hukum dibayarkan sepenuhnya karena nilai nominal 10 rps per saham.
Pada 10 Juli 2025, semua 619 pemegang saham lama dengan nama pemegang saham (DPS) adalah hak untuk mendapatkan 100 hmethd pada tahun 2025 16.00. Setiap HMMET memberi pemilik hak untuk mendapatkan bagian baru dengan harga masuk 680 untuk saham.
PT Sapta Adhikari Investam (SAI) Pemegang saham Perusahaan 52,46% mengatakan ini tidak menerapkan semua HMMET dalam hukum. Ini tidak akan diberikan kepada hak atau tidak semua hmmmetd.
Sementara itu, Pt Dwimuria Investam Andalalan, sebagai pemilik 8,33% saham perusahaan, akan menerapkan seluruh HMMETD.
“Pemegang saham pemegang saham yang bukan hak atas PMHMemetd akan hidup 13,91%, persentase saham menjadi 13,91%.”
Perusahaan akan menggunakan Dana Hukum untuk meningkatkan Protester Properti Stok dengan 99,99% anak perusahaan. Sejarah Sejarah Junch 30, 2025 HMMMMD Tanggal Hmmmmd pada 20 Juli 2025, 2025, 2025, 2025 Juli 2025, 14 Juli, 14 Juli 2025, pada 22 Juli 2025, ditambahkan ke pesanan pesanan pada 22 Juli 2025, 22 Juli, 2025. Pada 16, 20, 2025 Juli pada 22 Juli 2025, 2025 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli 20 Juli pada tanggal 20 Juli 20 Juli,
Sebelumnya, PT Sarana Menara Nusantara, 550 juta utara (TOWR), 550 juta utara atau 550 juta utara atau 550 juta utara atau 40% dari total modal (informasi).
Pemerintah dibuat dengan Jimmy Anka untuk harga dua pemegang saham besar, yaitu Veah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmy Anka, RP974 untuk saham.
Sebagai akibat dari gejala -gejala ini, iTorte 9/2018 harus menjadi tender yang mengikat bagi pemegang saham publik sesuai dengan POJK.
Dalam proposal ini, Rallala adalah 274.973.100 atau 20% dari kapital-kapital Abadi, harga yang sama, Rp974 per saham.
Nilai maksimum proposal ini diperkirakan bahwa RP267,82 miliar dan dalam 30 hari terakhir, 30-30 Juli, 30 Juli.
“Pengontrol baru mengatakan bahwa ini sudah cukup untuk menyelesaikan tender yang mengikat,” pengumuman resmi Istorte.
Senin (06.30.30), Senin (06.30.30), Iforte, Rumala Abadi’nin, ia tidak akan tunduk pada proposal pembelian dan wajib.
Dalam pembukaan informasi informasi, IFORTE, Rinalma Rinalmar mengatakan bahwa mengubah saham di perusahaan tertutup atau mengubah status dengan mengubah status, kata Pertukaran Indonesia (IDX).
Langkah ini menegaskan pelestarian Abadi Ralali di pasar modal. Faktanya, Iforte berencana untuk bekerja efisiensi dan ekspansi dengan jaringan serat optik yang bertujuan untuk memperkuat posisi kelompok dalam industri infrastruktur digital.
Perusahaan target diharapkan untuk mengembangkan pekerjaan koneksi lebih cepat dan lebih efektif. Dukungan objek Menary Nusantar diharapkan akan dibuka di Ralala Abadi dalam pembiayaan bunga rendah.
Dalam skenario maksimum, jika semua pemegang saham publik meninggalkan saham mereka melalui tender wajib, kepemilikan inorte akan meningkat menjadi 60% dari semua saham kerja. Namun, jika properti negara jatuh di bawah 20%, POJK No. 9/2018 dalam 2 tahun dalam 2 tahun dalam 2 tahun harus diarahkan kepada publik selama 2 tahun.
“Pengawas baru harus mentransfer perusahaan target ke publik untuk membentuk setidaknya 20% dari perusahaan target yang membayar modal modal,” “kata Avenue.
Namun, jika perusahaan melakukan kegiatan perusahaan yang memenuhi aturan berenang gratis seperti saham baru, kewajiban ini tidak diterapkan. Pada akhir Juni 2025, IFTE belum memiliki rencana tindakan perusahaan.
Pembelian Remala Abadi sesuai dengan strategi diversifikasi kerja, yang lebih memperhatikan layanan koneksi segmen B2B. Bidikan kuat dalam industri B2C yang mengintegrasikan bisnis Abadi, faktor yang berharap untuk mencapai pasar yang lebih luas dan meningkatkan ekosistem koneksi.
“Tujuan pengambilalihan adalah untuk mengembangkan dan memperluas jaringan kerja dan kerja untuk memperkuat situasi kerja di bidang infrastruktur telekomunikasi digital,” katanya.
Pengawas baru mengatakan bahwa dalam waktu singkat tidak ada perubahan besar di bawah kepemimpinan Ralmala Abadi atau di bawah kebijakan strategis. Kontrak baru, perubahan SOP atau operasi cabang belum dikembangkan dalam waktu dekat. Operasi akan terus beroperasi seperti biasa, tetapi dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan ekspansi yang lebih agresif.
Comments are closed