BANDUNG, FIFA – Seorang mahasiswa di Bandung Institute (ITB), diadakan dengan Kantor Keluarga di ITB (KM) Demonstrasi pada hari Kamis, 26 September 2024, pukul 12:30 WIB di ITB, Bandung, Gedung Suplemen Jawa Barat.
Prosedur ini diterapkan sebagai tanggapan atas permintaan kampus, yang mengharuskan siswa untuk menerima beasiswa (UKT) untuk bekerja sebagian waktu.
Demonstrasi dihadiri oleh siswa yang menyatakan ketidakpuasan mereka dengan kebijakan baru, yang dianggap menegangkan dan bukan melalui proses diskusi.
Dalam dialog, yang terjadi setelah demonstrasi, Perdana Menteri KM ITB, Vidila Marva Huvida, ITB, Profesor. Ryri dan Aidikosma, Doktor Ilmu Pengetahuan, setuju dengan tiga poin penting. Salah satunya adalah sebelum pekerjaan yang dilakukan siswa tidak boleh wajib, tetapi sukarelawan dan tidak ada hubungannya dengan hak untuk mengurangi UKT yang mereka terima.
Sebelumnya, ITB melaporkan bahwa penerima UKT telah diminta untuk mengisi informasi melalui koneksi Google Model untuk mendaftarkan “peserta pelatihan” untuk membantu kebutuhan kampus yang berbeda.
Permintaan segera memicu perselisihan antara siswa dan masyarakat luas yang mempertanyakan politik.
Dalam e -mail yang telah diterima siswa, ia memiliki koneksi dengan model Google, yang harus diselesaikan sebelum batas waktu yang ditetapkan pada hari Jumat, 27 September 2024, pukul 19:00 WIB.
Namun, ketika masalah ini mulai viral dan banyak dibahas di media sosial, ITB segera menutup formulir pendaftaran sebelum tenggat waktu.
Demonstrasi dan edisi ITB akhirnya membuat kebijakannya. Pekerjaan kedua yang diperlukan harus sukarela dan tidak berpengaruh pada beasiswa yang diterima siswa.
Selain tuntutan yang terkait dengan bagian waktu, para siswa mengajukan permintaan lain. Pertama, ITB diwajibkan sebagai lembaga pendidikan untuk memberikan bantuan UKT kepada siswa yang membutuhkan.
Kedua, ITB akan berpartisipasi dalam semua siswa di semua badan semua siswa.
Permintaan ini disepakati dalam pernyataan resmi yang ditandatangani oleh presiden Universitas ITB di alam. Dokumen tersebut menerima judul “Kontrak Politik Terkait dengan Kewajiban Ketenagakerjaan untuk Masalah ITB yang diperoleh dari hibah UKT antara kantor ITB KM dan penerusan ITB.”
Kemudian wasit KM ITB merasa senang karena demonstrasi dianggap sebagai hasil.
“Hari ini keluarga ITB Talib menang !!
Comments are closed