Pentingnya Mengganti Minyak Rem Secara Berkala: Menjaga Performa dan Keselamatan Berkendara

Jakarta – Cairan rem adalah komponen penting dari sistem rem. Meskipun sering dilupakan, perannya dalam memastikan keamanan dan mengemudi sangat penting.

Berikut adalah alasan penggantian cairan rem biasa, serta efek negatif jika cairan rem diabaikan.

Fungsi Cairan Rem: Cairan rem digunakan untuk mengubah tekanan hidrolik untuk keritaian rem pertama. Tekanan ini kemudian mendorong piston kaliber untuk mendorong liner rem ke dalam disk atau drum, sehingga menciptakan gaya gesekan yang memperlambat kendaraan.

Mengapa Mengganti Cairan Rem?

Properti Hygroscopic:

Cairan rem mengandung sifat higroskopis yang mampu menyerap uap air dari udara di sekitarnya.

Kinerja rem: Uap air yang diserap mengurangi titik didih cairan rem. Ketika suhu cairan rem mencapai titik didihnya, gelembung udara terbentuk dalam sistem rem. Gelembung udara ini dapat melembutkan atau mengoperasikan rem.

Polusi Tanah:

Tanah dan Partikel: Seiring waktu, cairan rem dapat memasuki sistem rem dengan tanah, debu dan partikel lainnya.

Kerusakan komponen: Ini dapat menyebabkan abrasi pada komponen sistem rem seperti kanal kaliber, piston dan saluran rem cair.

Oksidasi dan Penghancuran:

Reaksi Kimia: Cairan rem dapat mengalami oksidasi dan kerusakan karena paparan suhu yang tinggi dan reaksi kimia dengan komponen sistem rem.

Viskositas rendah: Ontime dan kehancuran akan mengurangi viskositas cairan rem, sehingga mengurangi efektivitas perubahan tekanan hidrolik.

Kapan mengganti cairan rem: Secara umum, cairan rem dikonversi setiap 2 tahun atau pada jarak 40.000 km, yang pertama kali diperoleh.

Gejala cairan rem harus diganti:

Perubahan warna cairan rem gelap.

CATEGORIES:

Otomotif

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99