Harga Tiket Pesawat Turun, Sektor Pariwisata dan Logistik Makin Menggeliat

LIPUTAN6.com, Jakarta, Logistik Indonesia dan Asosiasi Ekspedisionis (ALFI), menyambut kebijakan pemerintah yang mengurangi harga tiket 10 persen selama 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Ketua ALFI Akbar Johan mengatakan kebijakan ini akan merangsang peningkatan mobilitas masyarakat dan secara positif mempengaruhi sektor pariwisata, logistik, dan ekonomi nasional. Tingkatkan sektor mobilitas dan wisata

Akbar Johan menghargai keputusan presiden dari subsont untuk mengurangi harga tiket pesawat. Menurutnya, kebijakan ini sangat strategis karena dapat meningkatkan kesederhanaan bepergian untuk masyarakat, serta mempercepat pemulihan sektor wisata yang mempengaruhi pandemi.

“Pengurangan tiket untuk penerbangan tidak hanya akan memfasilitasi orang merencanakan perjalanan, tetapi juga mendorong mengunjungi tujuan wisata internal. Ini tentu akan meningkatkan sektor wisata, yang merupakan salah satu pilar utama ekonomi Indonesia,” kata Akbar Jakarta, Senin (12.12.2024). Dampak positif pada MSM dan sektor wisata lokal

Akbar juga menambahkan bahwa kebijakan ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung perusahaan kecil dan menengah (MSM), terutama di industri pariwisata. MSME, yang terlibat dalam perhotelan, restoran, dan layanan transportasi lokal ke arah wisata, tidak akan merasa dikabarkan, manfaat meningkatkan jumlah wisatawan.

“Dengan banyak wisatawan yang berkunjung, MSM di bidang pariwisata dapat memperoleh manfaat besar. Ini akan mendukung pemulihan ekonomi lokal dan memperkuat ketahanan sektor wisata di seluruh Indonesia,” tambah Akbar. Manfaat Mengurangi Harga pada Maskapai penerbangan untuk Logistik Galina

Selain sektor wisata, penurunan harga di maskapai ini juga memiliki efek positif pada industri logistik, terutama pengiriman barang melalui kargo udara. Selama periode notaris, permintaan pengiriman barang melalui udara biasanya meningkat dengan cepat. Akbar percaya bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan efisiensi pengiriman barang, serta memfasilitasi distribusi barang yang dibutuhkan pada akhir liburan.

“Dengan harga yang lebih terjangkau untuk tiket pesawat, biaya logistik udara mungkin lebih optimal. Ini akan berkontribusi pada distribusi barang yang dibutuhkan selama Notar, dan akan membantu menjaga stabilitas harga pasar,” jelas Akbar.

 

Akbar juga menekankan bahwa dampak kebijakan ini tidak hanya dirasakan oleh entitas bisnis, tetapi juga akan memiliki efek positif yang lebih luas pada ekonomi Indonesia.

Mobilitas masyarakat dan wisatawan yang tinggi akan merangsang pertumbuhan ekonomi regional, terutama tergantung pada sektor wisata dan layanan terkait.

“Otoritas lokal dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada sektor bisnis pariwisata dan terkait. Selain itu, pertumbuhan acara pengiriman akan merangsang inovasi dan meningkatkan efisiensi di sektor logistik udara,” kata Akbar. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

Akbar mengundang semua pihak, baik subjek bisnis maupun publik, untuk menggunakan dorongan untuk pengurangan biaya tiket ini di pesawat. Dia juga menekankan bahwa kebijakan ini adalah bukti komitmen pemerintah untuk mendukung kesejahteraan orang dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Alfi sepenuhnya mendukung kebijakan ini dan siap bekerja sama untuk memastikan dampak positif pada ekonomi Indonesia,” kata Akbar Johan.

 

Penurunan maskapai penerbangan pemerintah selama Notar akan berdampak besar pada sektor wisata, MSM dan industri logistik.

Dengan biaya perjalanan yang lebih terjangkau, akan lebih mudah bagi orang untuk merencanakan liburan dan mengunjungi tujuan wisata internal, sementara bisnis pariwisata dan logistik akan mengalami peningkatan permintaan yang signifikan.

Kebijakan ini tidak hanya akan mendukung pemulihan ekonomi nasional, tetapi juga memberikan keuntungan besar bagi berbagai sektor ekonomi Indonesia.

CATEGORIES:

Bisnis

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99