LIPUTAN6.com, Jakarta, Federasi Federasi Federal Amerika Serikat memutuskan untuk mengurangi persentase orientasi dengan 50 bps 4,75-5%. Tindakan ini adalah suku bunga pertama setelah kenaikan suku bunga yang agresif dalam 2 tahun terakhir.
Keputusan The Fed konsisten dengan perjanjian konsensus berdasarkan CME FedWatch. Jerome Powell, kepala The Fed, mengatakan partainya lebih percaya diri bahwa inflasi akan bergerak ke target pada tingkat 2% dan fokus pada pemeliharaan pasar tenaga kerja dalam kondisi sehat.
Proyek Project Plot oleh pejabat Fed menunjukkan bahwa mereka masih akan mengurangi tingkat bunga dalam orientasi dengan -50 bps pada akhir 2024.
Jika ini dilakukan, realisasi tingkat bunga federal pada tahun 2024 lebih besar dari proyeksi plot DOT pada Juni 2024 (-25 bps untuk 2024) dan Maret 2024 (-75 bps 2024). Untuk 2025 dan 2026, plot DOT menunjukkan bahwa Fed akan mengurangi suku bunga -00 bps dan -50 bps. Kemampuan pasar
Sehubungan dengan keputusan The Fed, analis investasi Edi Chandren, melihat pasar menanggapi pasar.
Setelah bergerak positif di awal sesi, indeks pasar saham AS kurang ditutup. Sementara itu, indeks ETF Indonesia di Bursa Efek AS (EIDO) masih berhasil ditutup. Sebagai deskripsi, dan p500 berkurang 0,29%. Kemudian NASDAQ turun 0,31%, djia turun 0,25%, dan peningkatan EIDO 0,49%.
“Kami percaya IHSG akan positif hari ini, Kamis (19/9).
Suku bunga memiliki kondisi positif untuk banyak sektor yang peka terhadap suku bunga.
Pertama -tama, kegiatan perbankan di mana mengurangi biaya pendanaan (COF) dapat memiliki dampak positif pada bank Clear Interag (NIM) bank. Untuk sektor ini ada stok BMRI, BNGA, da nisp.
“Lalu ada sepeda motor dan sepeda motor.
Sektor yang menarik berikut ini diamati dari pengurangan suku bunga dalam The Fed adalah teknologi. Menurut EDI, suku bunga mengurangi nama positif dari biaya pendanaan positif. Dari sektor ini, berbagi Jagoan adalah MSTI dan GOTO.
Comments are closed