Coverage6.com, Menteri Jakarta untuk Perumahan dan Solusi (CPP), Maruarar Sirait, mengatakan ada lima lokasi yang sangat strategis di Jakarta dan daerah sekitarnya yang dimiliki oleh perusahaan yang dimiliki nasional, yang akan dikembangkan untuk implementasi program 3 juta rumah.
Pria yang akrab dengan Ara mengatakan bahwa tanah -tanah ini memiliki potensi besar. Oleh karena itu, bagian ini mengundang pengusaha untuk melakukan survei lokasi, dan rencana pengembangan akan mencakup berbagai macam real estat, dari rumah yang disubsidi dengan properti multi -level.
“Kami telah melihat 5 lokasi strategis yang dimiliki oleh BUM, di Jakarta dan di daerah sekitarnya, lokasi yang baik dan besar, dan tidak aktif akan ditampilkan, akan ditanyai oleh teman -teman pebisnis,” kata Menteri ARA pada konferensi pers di Kantor Umum, Jakarta, Senin (22/20/20/2025).
ARA juga menekankan pentingnya melibatkan pihak -pihak yang relevan, seperti Kementerian BUMN dan BPK, untuk memastikan bahwa proses pengembangan dilakukan dengan transparansi dan kepastian hukum.
“Lalu saya meminta Tuan Erick untuk yakin akan hukum bahwa BPK bergabung, sehingga semua proses itu benar, jadi ia juga harus bermanfaat, bermanfaat bagi negara, bermanfaat bagi orang -orang yang kemudian mengisi rumah mereka dan juga mendapat manfaat dari dunia bisnis,” katanya. Komitmen terhadap kualitas dan kesejahteraan orang
Menteri ARA juga menekankan bahwa proyek perumahan bersubsidi harus mempertahankan kualitas yang baik, meskipun harga dapat diakses oleh orang -orang kecil.
Sebagai arahan Presiden Prabowo, rumah -rumah bersubsidi harus dikembangkan oleh pengembang yang tepat dan bertanggung jawab. Tidak ada rumah yang dibangun yang tidak sesuai dengan standar, karena kita sering menghadapi banjir, retakan, dan masalah lainnya.
“Saya diminta untuk menjadi tegas menurut presiden Prabowo, cara rumah yang disubsidi harus menjadi pengembang yang tepat, bertanggung jawab karena saya telah melihat tempat yang tidak pantas, tidak bertanggung jawab, banjir, retakan dan sebagainya,” jelas Maruarar.
Ara mengatakan pengembang yang tidak bertanggung jawab akan menerima pembatasan, dan kementerian siap bekerja dengan BPK untuk mengikuti pelanggaran.
Selain itu, Ara bersikeras bahwa rumah bersubsidi tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai investasi untuk orang kecil, dan jika kualitas yang buruk, ini dapat merusak harapan mereka.
“Seharusnya tidak ditawari kesempatan lain untuk membangun rumah bersubsidi, jadi bagi orang -orang kecil, itu tidak berarti bahwa rumah -rumah bersubsidi tidak layak dan publik bisa sedih, karena jika rumah itu tidak baik, harapan mereka akan sia -sia dan mereka akan kecewa,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, direktur presiden, Budi Saddewa Soediro, mengungkapkan bahwa Perumentas telah menyediakan 729 hektar tanah. Di mana sebagian besar dimiliki oleh keluarga, dan beberapa tanah lainnya dimiliki oleh Kai.
Beberapa lokasi yang akan dikembangkan termasuk Pulau Gebang di Blok K, Stasiun Cisayur, Stasiun Teluk, Revitalisasi Flat Klender dan Pendaratan Pengembangan Tanah di Jonggol.
Konsep yang dicapai adalah pengembangan berorientasi transit (TOD), di mana pengembangan properti dicapai di sekitar stasiun kereta untuk meningkatkan koneksi dan akses ke penduduk.
Dipercayai bahwa ini memiliki dampak positif pada populasinya dan pengembangan daerah sekitarnya.
“Kai milik semua hal ini di stasiun, dan kemudian akan dikembangkan dalam konsep pengembangan berorientasi transit. Lima yang pertama akan dikembangkan di Gebang K -Block K, kemudian Stasiun Cisayur, kemudian di Stasiun Teluk, kemudian menghidupkan kembali apartemen Klender dan satu untuk mendarat di daerah Jonggol,” katanya.
Comments are closed