Kembangkan Biomassa, PLN dan Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

LIPUTAN6. 

Program ini, yang melibatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan biomassa untuk kolaborasi di Steam Power Plant (PLTU), tidak hanya akan meningkatkan penggunaan energi terbarukan baru (EBT), tetapi juga akan meningkatkan ekonomi sosial.

Sebelumnya di Taiikmalaya, program ini berhasil diimplementasikan di Cilacap dengan area 106 ha dan Gununckidul dengan luas 30 ha.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyambut inisiatif ini untuk memungkinkan masyarakat mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi yang populer. Dia mengatakan dia siap bekerja dengan PLN untuk memastikan bahwa keberhasilan program seperti memberikan kepemimpinan dan memberikan karyawan Estyn.

“Kami dari Kementerian Pertanian siap bekerja bersama, siap untuk didorong, siap membantu, siap untuk menempatkan orang. Apa pun yang baik untuk orang -orang, kami siap untuk tubuh dan jiwa kami kepada orang -orang,” kata Sudaryono dalam PT PLN resmi (Perero), Jumat (9/27/2024).

Sudaryono juga menghargai upaya PLN yang tidak hanya berkewajiban untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya.

“Tentu saja, selain energi terbarukan, ini termasuk nilai ekonomi. Ada bisnis yang merupakan kecepatan uang yang beberapa yang tidak memiliki pendapatan tiba -tiba memiliki pendapatan.

Sementara CEO PLN Darmawan Prasodjo mengatakan partainya berusaha untuk meningkatkan penggunaan EBT sebagai bagian dari upaya karbonisasi untuk sektor listrik di Indonesia. 

“Di masa lalu, ketersediaan pasokan biomassa untuk bersama-sama menjadi tantangan bagi kami. Sekarang, dengan kerja sama dari berbagai pihak, program ini tidak hanya dapat menggunakan lahan yang kritis dan tidak produktif, tetapi juga dapat membawa pekerjaan, meningkatkan pendapatan regional dan mendorong ekonomi siklik melingkar,” katanya.

Darmawan menjelaskan bahwa untuk memastikan bahwa kecukupan bahan biomassa -raw diperlukan, diperlukan upaya terpadu. Untuk alasan ini, PLN mengembangkan ekosistem biomassa terintegrasi berdasarkan pertanian. Program ini mencakup masyarakat untuk memperlakukan tanah kritis menjadi produktif.

“Dengan kolaborasi ini, Kementerian Pertanian dan PLN tidak hanya berhasil, tetapi juga membawa dan berkah dengan baik. Keberhasilan ini akan digandakan di tempat lain, jadi itu akan memberikan manfaat yang lebih besar,” lanjut Darmawan. 

 

Direktur PLN EPI, Iwan Agung Firtantara, menjelaskan biomassa yang digunakan oleh PLN EPI untuk memenuhi kebutuhan bersama-sama terutama dari limbah pertanian dan perkebunan. Karena kebutuhan mereka terus meningkat, partainya mengundang orang -orang di Kabupaten Tansikmalaya untuk mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk mendapatkan pendapatan keuangan. 

“Program Pengembangan Biomassa -kosistem di Taikmalaya dipenuhi dengan menanam 100.000 tanaman indigofera. PLN Epi juga akan hadir sebanyak 205 dapat tumbuh. Di masa lalu, pelatihan juga telah tumbuh yang dapat digunakan masyarakat,” Iwan menjelaskan.

Menanam transformasi energi ini dibuat dengan sistem, tomat dan mentimun berbentuk cabai. Yang juga dapat digunakan untuk pendapatan sosial lebih lanjut untuk pendapatan sosial lebih lanjut.

“Dengan program ini, PLN berharap untuk membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan di mana kaki dan cabang tanaman energi digunakan untuk bahan untuk biomassa, sedangkan daun dapat digunakan untuk pakan, serta cabai, tomat dan mentimun yang dapat dijual sebagai pendapatan tambahan,” tentunya.

 

Sebelumnya, PLN Indonesia Power (PLN IP), Hijaunesia 2023 mengatakan proyek sebagai tindakan bisnis untuk pengembangan pabrik energi terbarukan baru (EBT) menarik bagi para investor. Ini diharapkan untuk mempercepat program transfer energi dan mendukung implementasi target nol emisi bersih (NZE) pada tahun 2060.

PLN -Director Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan bahwa Hijaunesia 2023 Proyek IP PLN telah memprioritaskan pembangunan sistem energi surya (PLT) dan pembangkit listrik BAYU (PLTB) dengan kapasitas total 1.055 MW melalui rencana kemitraan strategis.

“Melalui inisiatif ini, kami meningkatkan pengembangan EBT, yang tercantum dalam Ruptl 202-2030, dengan total kapasitas 1.055 MW,” kata Edwin.

Edwin melanjutkan bahwa IP PLN akan mempercepat konstruksi PLTS di 5 tempat dengan total kapasitas 500 MW, dengan target pengembangan hingga tanggal operasi komersial (kode) lebih cepat dari sebelumnya.

“Membangun generator dengan proses paralel termasuk mitra pra -opsi, termasuk kontraktor EPC, pemilihan peminjam dan proses lisensi,” kata Edwin.

Konstruksi PLT juga sangat diminati dari mitra dan kontraktor EPC yang potensial dari berbagai negara, total 33 peserta (penawar) yang lulus Tahap Aplikasi Kutipan (RFQ). Saat ini, proses tersebut telah memasuki evaluasi penutup tahap 1.

“Calon mitra yang tertarik dengan pengembangan proyek PLT 500 MW datang dari negara ke Eropa, ini menunjukkan bahwa proyek EBT kami menarik,” kata Edwin.

Menurut Edwin, sementara calon mitra berasal dari luar negeri, PLN IP masih menekankan pencapaian tingkat komponen domestik (TKDN) sesuai dengan aturan kualifikasi sehingga proyek -proyek yang diterapkan oleh PLN dapat menciptakan pengaruh beragam untuk industri domestik.

“Hijaunesia 2023 sebagai undangan untuk membuka pasar investasi produksi PV -SOL sehubungan dengan mengunci masalah 60 persen pertanyaan TKDN,” katanya.

Edwin mengungkapkan, proyek Hijaunesia 2023 juga merupakan semacam komitmen dan implementasi PLN melalui kekuatan PLN Indonesia dalam aspek lingkungan, sosial dan tata kelola (uskup).

Seperti diketahui hingga 2028 PLN Indonesia Power ditargetkan pada pengembangan tanaman EBT hingga 2,78 GW, yang membantu mengurangi emisi CO2 sebesar 2 juta ton.

CATEGORIES:

Bisnis

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99