Tega! Dokter PPDS Unpad Suntik Keluarga Pasien 15 Kali Sebelum Diduga Lakukan Kekerasan Seksual di RSHS

LIPUTAN6.com, Jakarta – Kasus aneh merusak dunia medis di Indonesia. Dokter PPDS yang tidak terpadak menamai seorang tersangka setelah dinyatakan bersalah atas kekerasan seksual terhadap keluarga yang sakit di Rumah Sakit Bandung Hasan (RSTS).

The Doctor, A 31 -Year -dold Priguna Anbaugar, peserta dalam program anestesiologi di Padjadjaran University (PPDS).

Peristiwa itu terjadi pada 18 Maret 2025, di WIB 01.00 di gedung 711 MCHC R2SS. Korban menemani keluarga kritisnya ketika dokter dokter PPD menawarkan prosedur medis dalam bentuk transfusi darah. Disuntikkan 15 kali disuntikkan sebelum tidak sadar

Komisaris Polisi Hendra Robchamawan, CEO Polisi Regional -JA Barat, menjelaskan bahwa para pelaku meminta korban untuk memindahkan pakaian dan memakai operasi. Tanpa pasangan keluarga, korban disuntikkan dengan dokter PPD 15 kali dengan infus sebelum ia kehilangan kesadaran.

“Para terdakwa mengalahkan para korban korban 15 kali dan menyuntikkan anestesi melalui IV,” kata Hendra dalam konferensi pers pada hari Rabu, 9 April 2025.

Ketika dia menyadari sekitar pukul 04.00, korban merasakan sakit di tubuhnya dan segera melaporkan aktivitas itu.

Polisi menemukan bukti bentuk sperma dan kontrasepsi untuk lanskap. Semua bukti dicatat untuk tes DNA.

Dokter Doctord Docad Docad ditahan oleh kekerasan pasien dan, menurut hukum perlindungan anak dan hukum pidana yang berlaku, terancam oleh 12 tahun penjara.

Pol Surawan, Direktur Investigasi Kriminal Umum Polisi Regional -JA Barat, mengatakan pelaku menunjukkan tanda -tanda penyakit seksual. PPDS Unpad Phytician adalah pemeriksaan psikologis kriminal dari pemeriksaan motif di balik tindakan tersebut. 

“Dari pemeriksaan hari ini, mereka benar -benar kecenderungan untuk bersalah mengalami penyakit seksual,” kata Surawan.

Dalam pernyataan formal pada hari Kamis, 10 April 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), diterima oleh Health LIPUTAN6.com, menyatakan bahwa mereka telah menginstruksikan Rumah Sakit Umum Hasan Saddi (RSHS) dan Universitas Universitas Universitas Padjadjaran. 

Langkah ini diambil untuk mengevaluasi dan meningkatkan PPD yang luar biasa dan manajemen sistem setelah dokter PPDS membuat tindakan seksual kekerasan seksual.

“Akhir sementara ini mengacu pada menyediakan ruang untuk proses keseluruhan memeriksa manajemen PPDS di wilayah RSHS,” Kepala Komunikasi Kesehatan dan Informasi Kantor.

Kementerian Kesehatan juga meminta RSHS dan FKS yang tidak dapat meningkatkan sistem untuk mencegah pelanggaran hukum medis dan perilaku medis. 

Tidak hanya Kementerian Kesehatan perlu melakukan tes psikiiatl psikiatall reguler dari semua rumah sakit pendidikan untuk semua generasi untuk setiap dokter PPD pada awalnya.

Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mempertahankan integritas profesional, Kementerian Kesehatan meminta Indonesia Health Council (KKI) yang memiliki pendaftaran dokter yang dimiliki oleh PPDS Doctor (STR). Penarikan secara otomatis menghilangkan izin praktis dari pelaku (SIP).

University of Padjadjaran telah memperoleh keputusan langkah -langkah dari PPD Dhotician dari Program PPDSIOLOGI. Langkah ini dievaluasi oleh Kementerian Kesehatan sebagai bentuk tanggung jawab untuk lembaga pendidikan. 

“Kami terus memantau proses mengelola kasus ini dan mendorong semua lembaga pendidikan dan lembaga kesehatan untuk meningkatkan sistem pelaporan,” berakhir dengan lingkungan yang kejam, “AJI berakhir.

 

CATEGORIES:

Kesehatan

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99