Coverage6.com, Jakarta – Ulang Tahun Nabi 12 Rabiul Awal 1446 H bertepatan dengan Senin, 16 September 2024 M.
Ini adalah hari ulang tahun Nabi Muhammad dan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam.
Lebih dari sekadar liburan, bulan Maulid adalah kesempatan yang luar biasa untuk merenungkan ajaran dan contoh -contoh Nabi, dan waktu yang tepat untuk memulihkan Sunnah -nya di setiap langkah hidupnya.
Mulai online, tes cinta sejati untuk Nabi Muhammad adalah mengembalikan Sunnah -nya, terutama jika ia sejalan dengan bulan tempat ia dilahirkan. Jadi kebangkitan sunnah adalah tuan rumah yang sangat akurat dan sejati.
Mempromosikan Sunnah Nabi berarti meniru karakter mulia Nabi, melakukan ibadat yang ia ajarkan dan menjadikannya panutan dalam segala hal, baik dalam hubungan kita dengan Tuhan dan orang lain.
“Sunnah Everydo dipraktikkan adalah tanda cinta yang tulus dan suatu hari nanti mungkin mengenal orang-orang setia mereka,” tulis seorang guru di sekolah asrama Islam Al-Hikmah Darussalam, Durjan Kokop East Bangkalan, Ustaz Sunnatullah pada hari Sabtu (9/14).
Dalam hal ini, Allah Yang Mahakuasa mengatakan dalam Al -qur’an:
قُلْ إِنْ كُنْ
Artinya: “Katakan (Muhammad), ‘Jika Anda mencintai Tuhan, ikuti saya, pasti Allah mencintai Anda dan mengampuni dosa -dosa Anda.
Mengacu pada penjelasan Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Kitab Mafatihul Ghaib, viii, halaman 197, bahwa tanda-tanda kuat cinta seseorang untuk Tuhan meniru Nabi. Dan tanda -tanda yang kuat dari Nabi adalah mengikuti seluruh Sunnah dan contoh yang ia gambarkan.
و is ق 198 الْم fu
Artinya: “Dan jika bukti yang jelas adalah hak untuk menunjukkan nubuat Nabi Muhammad, maka wajib untuk melanjutkan. Jika tidak ada kepercayaan diri untuk mengikutinya, itu menunjukkan bahwa cinta itu tidak benar.”
Penjelasan di atas untuk menekankan kepada umat Islam bahwa cinta nabi pada dasarnya tidak terbatas pada kata -kata, tetapi membutuhkan tindakan dan tindakan yang benar. Artinya, menyalakan Sunnah -nya, meniru moral -moralnya, meniru perilaku sehari -harinya dan jauh dari tindakannya.
Ustaz Sunnatullah menambahkan bahwa ketika merayakan ulang tahun adalah waktu yang tepat untuk mengundang semua orang biasa untuk memiliki semangat meniru dan meniru Nabi. Dan menjadikan bulan ini alat da’wah untuk para peneliti.
Selain menjelaskan perang dan misalnya, ada juga peluang untuk menghadirkan hukum Islam, halal-Haram, untuk memperkuat iman mereka dan untuk menyajikan kebesaran Nabi Muhammad.
Kesempatan ini, seperti yang dikatakan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, dalam kitab al-i’lam bi fatawa Islam haula maulidihi ‘alaihis shalalatu salam, halaman 10:
أ 198 و Ozha e
Pemahaman: “Memang, asosiasi ini adalah cara utama untuk menyatakan Tuhan dan itu adalah kesempatan emas yang tidak bisa hilang. Para pengkhotbah dan cendekiawan harus mengingatkan para nabi, moral, perilaku, kondisi, perawatan dan ibadah.
Penjelasan Sayyid Muhammad di atas menekankan umat Islam bahwa asosiasi dalam perayaan ulang tahun Nabi memiliki hasrat untuk menghidupkan kembali Sunnah dari Nabi Muhammad.
Dalam konteks ini, ulang tahun Nabi bukan hanya liburan, tetapi waktu yang sangat berharga untuk merenungkan, mengingat, dan melakukan ajaran Nabi dalam kehidupan sehari -hari.
Kesaksian cinta sejati untuk Nabi Muhammad adalah mengembalikan Sunnah -nya, terutama selama bulan kelahiran. Membakar Sunnah berarti meniru moral moral, untuk melakukan ibadat yang ia pelajari, dan menjadikan Nabi sebagai panutan dalam semua aspek kehidupan.
“Setiap orang yang dipraktikkan adalah tanda cinta dan harapan untuk dikenal sebagai orang yang loyal. Oleh karena itu, cinta nabi tidak terbatas pada ucapan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan konkret, seperti meniru moral dan jauh dari tindakan yang ditinggalkan,” kata Ustaz Sunnatullah.
Comments are closed