Hadirkan Ahli Kesehatan Otak, Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III Gelar Kuliah Pakar

JAKARTA – KIPA KIPAS Fisioterapi Jadarta III Poltaks Pandangan tersedia dalam fisiotsapi neuro dan neuro yang dapat dipersiapkan dan pra -diagnostik “, di Lt. Auditorium. 4 Poltekkes Jakarta III, Jumat (8.2.2017)

Presiden Superioterapi Fisioterapi Kemenkes Jakarta III, Fisio Mohammad Ali, Ftr.

Serangkaian kegiatan ini sesuai dengan fisioterapi Kementerian III Jakart III, yaitu pengembangan fisioterapi dan superior dalam ilmu fisioterapi dan teknologi yang berlebihan di bidang kesehatan global.

Namun ia menambahkan, kegiatan profesional ini juga berfokus untuk mencerna ilmu fisioterapo, terutama pada otak yang menyangkut inovasi terakhir mengenai diagnosis fisioterapi dalam kasus neurologis.

“Acara profesional ini adalah bagian dari upaya kami untuk kualitas fisioterapi untuk melanjutkan pemahaman kami, terutama neuro-fysiothere,” tetapi hanya dalam pernyataan resminya, Jumat 23/2024)

Ketua Tertrap III Polteckets Poltekkes, Fisio Zftr., M. Kes, telah menambahkan bahwa atasan Polteks, sehingga aktivitas dapat menjadi tempat ilmiah bagi komunitas akademik untuk memperbarui pengetahuan untuk meningkatkan ilmu fisioterapi dan teknologi di Indonesia.

Dalam serangkaian kuliah profesional kedua, Piso-Pramudya Utama, Sst.ft, ftr., M.Fis. Yang merupakan ketua Asosiasi Fisioterapi Neurologi Indonesia (PFNI).

“Tantangan kami di masa depan masih akan lebih besar karena pasien stroke adalah perawatan fisik. Namun, juga kunci utama dalam layanan fisioterapi dengan menyediakan,” Fisio Pramudya Utama dalam presentasinya.

Menurut kanan, stroke sekarang salah satu kasus yang menyebabkan kematian terbesar di Indonesia di Indonesia dengan gejala paling umum yang sulit diimplementasikan aktivitas sehari -hari

Pramudya dalam presentasinya juga memandang anatomi pembuluh darah dan otak, dengan niat untuk memahami apakah gangguan tersebut diketahui pada pasien dari mana kerusakan otak.

“Jika fisioterapis, teguran, bagaimana tubuh manusia harus dapat membuat bahwa inovasi sensorik Anda dapat menggabungkan tubuh tubuh untuk memperhitungkan kekuatan dan keakuratan pasien memulai kontraksi otot juga harus mempertimbangkan,” kata Pramudya .

Selain itu, ada latihan untuk transfer untuk berbaring, duduk, duduk untuk berdiri, menyeimbangkan, menyeimbangkan berdiri dan berlari keluar berdiri dan berlari. Selain olahraga yang melibatkan fisik, pasien, kognitif juga harus dilatih dan pelatihan kognitif yang dapat meningkatkan kognitif dan memori pada pasien.

CATEGORIES:

Edukasi

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99