B.T. Jakarta Vale Indonesia Libudon 6.com, Februari Eddie dan Nickel, bersikeras bahwa investasi jangka panjang perusahaan tidak akan rusak. Menurutnya, ada dua faktor utama stabilitas investasi di industri badai, seperti nikel: pengabdian pada keterampilan biaya dan lingkungan, sosial dan manajemen (ESG).
“Dalam 17 tahun saya di industri ini, harga nikel tidak pernah stabil. Ketika saya bekerja sebagai CFO, harga nikel menyentuh poin yang sangat rendah, yaitu $ 9.000 per ton. Pada tahun 2007, harga turun menjadi $ 5.000 per ton.
Menurutnya, investasi akan kompetitif untuk waktu yang lama, dan rencana yang dibuat harus memiliki indikator biaya yang optimal.
Ada indikator yang disebut Global Curve in Nickel, yang menunjukkan biaya produksi perusahaan dibandingkan dengan pemain lain di dunia.
“Kami selalu mengkonfirmasi bahwa proyek Vale berada pada kuartal pertama atau 2 dari kurva nilai global. Jika rencana pada kuartal ketiga atau ke -4, kami tidak akan berinvestasi, karena ketika harga nikel akan berkurang, pada awalnya perusahaan yang tidak efisien akan dipengaruhi. Produktivitas biaya dan investasi sangat penting,” jelasnya. Resisten
Selain efisiensi, faktor kedua dari nilai lebih sedikit adalah reputasi dan konsistensi yang baik. Vale Indonesia telah lama menjanjikan kebijakan ESG, dan masalah ini merupakan masalah utama bagi industri.
“Reputasi ini sangat berpengaruh, terutama untuk beberapa pasar yang hanya menerima nikel yang terkenal. Saat ini, nikel standar (nikel) tidak memiliki harga premium, tetapi di masa depan pasar bergerak ke arah ini. Jika kami memiliki nikel standar, kami akan menjadi pilihan utama.”
Freibrian juga menekankan pentingnya manajemen keuangan konservatif di antara kenaikan harga barang. Sejauh ini, B.T. Vale of Indonesia belum memiliki pinjaman di bawah strategi risiko keuangan.
“Kami memiliki dua penyebab utama saldo yang kami miliki konservatif. Pertama, kami memiliki kemampuan keuangan untuk mengembangkan proyek. Kedua, untuk melawan volatilitas harga nikel. Dua tahun lalu, harga nikel mencapai $ 23.000 per ton hingga $ 15.000 tahun lalu.
Berkat strategi ini, Valea Indonesia percaya diri dalam bekerja dengan dinamika pasar nikel dan terus -menerus rahasia untuk menjadi pemain global yang kompetitif dan stabil.
“Ada banyak sumber daya nikel di Indonesia. Namun, yang paling penting bukan hanya produsen terbesar, tetapi juga reputasi paling kompetitif dan terbaik. Ketika industri membutuhkan nikel, kami ingin memastikan mereka pertama -tama akan mencari Indonesia,” ringkasnya.
Comments are closed