Pemerintah Jakarta-Indonesia telah mengumumkan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi CEPA di Indonesia-Eropa (IEU-CEPA) telah memasuki tahap akhir diskusi. Koordinator Ekonomi
Pada hari Jumat (6/13), setelah menerima laporan dari Komisaris Uni Eropa Brussels Malo Ifovius, Aerolaronga mengatakan, “Proses diskusi materi telah menyimpulkan. Seluruh perjanjian telah setuju.”
Baca lebih lanjut: Negara Bagian ini, Prabo, Pemberontak Paspan Press di Pameran Pertahanan India
Menurut rencana tersebut, rancangan perjanjian akhir akan selesai pada bulan September 2021. Airlonga berharap bahwa Presiden Prabo Sutto dan presiden Komisi Eropa akan dapat menandatangani nota kesepahaman tentang kontrak ketika Saffovio mengunjungi Indonesia bulan itu.
Setelah ditandatangani, kontrak akan memasuki fase persetujuan oleh 27 anggota Uni Eropa dan Indonesia. Proses ini membutuhkan terjemahan dokumen dalam 27 bahasa, dan diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun.
“Kami berharap IEU-CEPA dapat berlaku pada akhir 2026,” tambah Airlonga. Perjanjian tersebut akan mulai akses ke produk Indonesia di pasar Uni Eropa, yang mencakup 450 juta pelanggan.
Jika kami menerapkan fasilitas untuk eksportir pemerintah selama tiga tahun, ekspor akan meningkat sebesar 50%. Departemen tekstil dan pakaian yang diselesaikan saat ini dikenakan biaya 8-12% akan menerima manfaat bebas pajak gratis.
“Posisi kami sesuai dengan Vietnam dan Malaysia,” kata Airlonga. Anda juga dapat memilih untuk menggunakan tugas bea cukai untuk produk pertanian seperti kopi, kakao dan karet.
Comments are closed