JAKARTA – Rusia telah memblokir akses Forum Misi Perselisihan, mengatakan perusahaan yang berbasis AS menolak untuk mematuhi hukum dan bekerja sama dengan otoritas lokal. Türkiye juga membuat keputusan serupa hampir secara bersamaan.
Program Perselisihan San Francisco telah lama menjadi favorit para pemain dan tentara Rusia di garis depan. Perselisihan sangat populer di kalangan pemain, karena fitur obrolan suaranya memungkinkan pemain untuk berkomunikasi secara real time.
Karena kurangnya kontrol yang ketat, platform ini juga telah sepenuhnya digunakan selama Perang Ukraina dengan kedua belah pihak, termasuk melihat gambar drone dan mengoordinasikan operasi militer. Perselisihan dilaporkan memiliki hingga 40 juta pengguna di Rusia dan juga banyak digunakan dalam pendidikan dan komunikasi perusahaan.
Menurut laporan New York Times, pada hari Jumat (11/10/2024) data dari NetBlocks NetBlocks mengkonfirmasi bahwa perselisihan telah dibatasi oleh beberapa penyedia layanan internet di Rusia.
Regulator jaringan Rusia Roskomnadzor mengatakan perselisihan itu dilarang dari pelanggaran hukum setempat. Dengan menolak untuk mematuhi hukum, perselisihan dapat digunakan untuk tujuan teroris dan ideologi radikal, mendaftarkan warga negara untuk tindakan tersebut, dan perdagangan narkoba.
Pencegahan konflik telah memicu kontroversi dari blogger dan militer Rusia, yang mengatakan bahwa sarana komunikasi lain sering tidak tersedia di garis depan dan mencegah perangkat lunak dapat menyebabkan kehilangan dan kehilangan peralatan militer lebih lanjut.
Beberapa legislator Rusia juga mengkritik keputusan tersebut, mencatat bahwa layanan itu penting bagi siswa dan guru dan bahwa Rusia saat ini tidak memiliki alternatif yang cukup.
Dilarang di Turki
Di Turki, Discord dilarang mengikuti keputusan pengadilan setelah forum dituduh tidak bekerja sama dengan otoritas setempat. Regulator komunikasi negara itu mengatakan forum itu juga digunakan untuk pelecehan anak, pencurian dan penyalahgunaan online.
“Kami bertekad untuk melindungi masa muda dan anak -anak kami dan memastikan bahwa masa depan kami tidak memiliki publikasi berbahaya yang mencakup kejahatan di jejaring sosial dan internet,” kata Menteri Hukum Turki Yilmaz Tuncus dalam sebuah pernyataan kepada X.
Comments are closed