LIPUTAN6.com, Jakarta, setahun yang lalu, kali ini diwarnai oleh saat -saat yang tidak biasa di Balai Kota Jakarta. Dua mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purmama Ahok muncul di acara Jakasa Harapan Bentang yang terkenal, yang diselenggarakan oleh pemerintah DKI Yakart pada hari Selasa (31 Desember 2012). Pertemuan ini adalah fokus utama, dengan mempertimbangkan dua asal mereka, yang sering dikaitkan dengan berbagai ideologi dan pangkalan massa pendukung.
Duduk di sebelah satu sama lain di depan gedung Pendopo, Annis Baswedan dan Ahok, mereka secara santai terlihat. Kadang -kadang mereka berdua berbisik satu sama lain, diikuti oleh tawa kecil yang pecah, menciptakan suasana hangat di tengah acara dan kesibukan.
Momen adalah topik percakapan yang lebih luas di komunitas. Banyak yang percaya bahwa keintiman ini adalah simbol harapan baru bahwa perbedaan antara pandangan politik tidak selalu menjadi penghalang untuk hubungan baik. Ini diikuti oleh potret pengetahuan Ahok Jacques tentang peristiwa Harapan Harapan, yang telah dikumpulkan LIPUTAN6.com dari berbagai sumber, Sabtu (1 Januari 2012).
Pertemuan Baswan dan Ahok menjadi fokus utama acara, karena keduanya memiliki sejarah politik yang mencerminkan perbedaan antara ideologi dan berbagai basis massa. Saat -saat ketika mereka berdua duduk, mereka berbicara kenalan, bahkan kadang -kadang tertawa bersama, menunjukkan kehangatan yang tidak terduga, mencerminkan kedewasaan politik bersama.
Kehadiran mantan gubernur lainnya seperti Sutyoso dan Fauzi Bowo semakin memperkuat simbol persatuan dan harapan untuk masa depan Yakarta. Momen ini menunjukkan bahwa meskipun Jakarta tidak lagi menjadi modal, semangat kerja sama dan pembangunan tetap menjadi prioritas.
Di acara tersebut, Achok menulis Hope bahwa Jakarta akan menjadi kota metropolis standar global yang lebih suka keadilan sosial. Anisa, sementara itu, mengatakan bahwa Jakarta milik semua warganya, rumah harapan dan simbol mimpi bersama. Harapan ini mencerminkan visi kedua untuk masa depan Jakarta yang maju, halus dan menarik.
Diminta untuk menjelaskan isi percakapannya, baik Ahok dan Anis hanya memberikan jawaban diplomatik dan meminta publik untuk “menunggu tanggal permainan”. Pernyataan ini meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan kerja sama atau agenda umum yang akan diumumkan di masa depan.
Acara lansekap di Jakasa Harapan telah menjadi tempat bagi tempat tinggal untuk mencatat harapan mereka untuk Jakarta pada kain 500 meter, yang akan menjadi pameran 2025, mempersiapkan Jakarta sebagai kota dunia yang berkelanjutan di masa depan.
Comments are closed