Lipotan6c, Institut Jakarta untuk Penelitian Ekonomi untuk Asean dan Eria) mengulangi pentingnya kepemimpinan dalam perdamaian berkelanjutan melalui kuliah lain oleh Sekolah Pemerintah Eria. Acara yang berlangsung di Jakarti pada 6 Mei 2025, disajikan oleh Samdekh Akka Moch Sena Padya Teho Hun Hun Saint, Presiden Senat Kamboja sebagai Kepala Presiden.
Dalam hal ini, Samdech Techo Hun Sen telah berbagi sejarah panjang Kamboja tentang rekonsiliasi nasional. Dia menekankan bahwa dialog dan resolusi politik menjadi dasar penting untuk menciptakan stabilitas dan perkembangan jangka panjang di negara mereka.
“Kebijakan Kamboja telah membuktikan bahwa perdamaian inklusif dapat dicapai tanpa pertumpahan darah,” katanya.
Hun Saint juga menyebutkan masa -masa sulit ketika dia memutuskan untuk pindah ke Vietnam pada tahun 1977 untuk mencari bantuan Kamboja dari kekejaman Sol Pot.
“Tanpa dukungan Vietnam, mungkin tidak ada negara yang akan berani kehilangan rezim yang kejam. Kita harus mendukung kebenaran historis bahwa tragedi seperti itu tidak terjadi,” katanya.
Presiden Erius, Tatsuya Vatanabe, membantu memuji peran besar Hun Seine dalam transformasi Kamboja dari negara konflik ke miRNA dan negara dalam pembangunan.
“Nama Samdech Techo tidak dapat dipisahkan dari bepergian Kamboja hingga perdamaian. Konsekrasi, ketekunan dan diplomasi yang telah ditunjukkannya selama beberapa dekade adalah contoh sejati kepemimpinan transformasi,” kata Vatanabe.
Profesor Nobuhiro Aizava, dekan dan kepala sekolah Sekolah Pemerintah Eria, juga menekankan pentingnya kisah Kamboja dalam pembentukan Asia Selatan di masa depan.
“Pengalaman rekonsiliasi Kamboja telah memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas regional. Kami percaya bahwa dokumentasi perjalanan ini dapat membentuk generasi pemimpin yang didedikasikan untuk perdamaian, kemakmuran dan kerja sama regional,” jelasnya.
Kuliah ini tidak hanya membahas rekonsiliasi di Kamboja, tetapi juga menekankan peran strategis Indonesia dalam proses damai melalui pertemuan tidak resmi Jarkta (JIM). Gagasan membentuk Dewan Nasional Tertinggi lahir dari forum, itu menjadi titik balik penting bagi stabilitas politik di Kamboja.
Samdech Techo Hun Sen menekankan bahwa perdamaian politik harus dicapai dengan dialog antara warga negara, bukan kekerasan. Dia juga ingat bahwa dukungan dari kesadaran historis sangat penting sehingga konflik seperti itu tidak terjadi di masa depan.
Peristiwa tersebut, dihadiri oleh kepribadian penting dan ilmuwan dari berbagai negara, menunjukkan pengabdian pemerintah Eria dalam produksi para pemimpin masa depan yang berhasil membawa perdamaian, rekonsiliasi, dan kerja sama yang lebih kuat di wilayah Asia Selatan.
Comments are closed