Kemenperin Sebut Lapangan Kerja 20 Kali Tumbuh Lebih Besar Dibanding PHK

REPUPLIKA.CO.ID, Jakarta – Kementerian Industri, berdasarkan data dari Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS), Kementerian Industri, karena pekerjaan telah meningkat 20 kali lipat dari akhir pekerjaan.

Sistem Informasi Industri Nasional (SIINAS) menunjukkan data, pada tahun 2024, jumlah pekerja yang dipengaruhi oleh rasio pekerja tambahan baru di sektor manufaktur telah mencapai 1 hingga 20.

Dengan kata lain, ketika 1 pekerja dapat melakukan penyortiran manufaktur, mampu membuat dan menyerap 20 pekerja baru. Rasio ini meningkat dari tahun 2022 menjadi 1: 5, 1: 7 dan 1:20 pada tahun 2024. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kinerja tenaga kerja manufaktur Indonesia meningkat.

Siinas yang disebutkan pada tahun 2024, jumlah pekerja baru yang diserap oleh industri manufaktur mulai produksi pada tahun 2024 mencapai 1.082.998 pekerja baru.

Angka tersebut lebih dari jumlah yang diurutkan oleh Kementerian Prankti pada tahun 2024 pada 48.345 orang. Untuk file, jumlah pekerja yang telah ditutup selama periode ini tidak hanya pekerja di bidang manufaktur, tetapi jumlah total untuk semua bidang ekonomi.

Menteri Industri, Agus Gumwang Kartasmita, mengakui bahwa beberapa pabrik dan Encrenchment terganggu. Dan, partainya bersimpati untuk perusahaan industri dan pekerja yang menjalaninya.

“Kementerian Industri terus meningkatkan investasi baru di sektor manufaktur, mendorong munculnya industri baru untuk memulai produksi untuk menyerap lebih banyak pekerja baru dan menciptakan lapangan kerja alternatif untuk pemangkasan,” kata Axas pada hari Rabu (5/3/2025), menurut Kementerian Industri. “”

Ini menunjukkan bahwa banyak perusahaan di industri manufaktur telah melompat dan mulai menghasilkan lebih banyak pekerja baru, bahkan lebih dari jumlah pekerja yang disimpan di berbagai sektor ekonomi.

Pertumbuhan sektor industri manufaktur juga dengan cepat dibuka dalam pekerjaan -Depth. Jumlah pekerja di industri pengolahan non-minyak dan gas meningkat dari 17,43 juta pada tahun 2020 menjadi 19,96 juta pada tahun 2024.

Agus mengatakan bahwa sektor manufaktur menyerap lebih banyak pekerja baru daripada jumlah pekerja yang mengalami penghentian pekerjaan. Ia dikenal oleh para pemain industri yang memberi tahu Kementerian Industri untuk memulai produksi.

Sementara itu, banyak pabrik pemotongan dan tertutup telah menyebabkan penurunan karena berbagai alasan, yang telah mengurangi permintaan pasar untuk ekspor, karena salah urus pabrik, perubahan dalam strategi komersial utama, yang ingin membawa basis produksi pasar ke luar negeri, terlambat dalam kemungkinan pengembangan teknologi bagi para pemain industri sehingga produk mereka tidak terlambat dan karena alasan lainnya.

Karena alasan ini, sebagian besar permintaan domestik tertutup pabrik adalah karena penurunan karena pasar domestik dipenuhi dengan produk impor. Selain itu, faktor penyebab pemotongan juga telah dieksploitasi oleh melemahnya biaya interior dan kurangnya bahan baku.

“Untuk alasan tertentu, kami tidak dapat mengendalikan, khususnya alasan terkait dengan permintaan pasar ekspor yang melemah. Meskipun apa yang terjadi di wilayah tersebut, lebih umum untuk menghentikan industri / pabrik karena strategi komersial,” kata Agus.

Namun, Kementerian Industri berfokus pada pemantauan penutupan industri yang terutama disebabkan oleh penurunan dan hambatan untuk meningkatkan teknologi produksi dan produksi bahan baku, sehingga solusinya dapat menemukan solusinya.

 

CATEGORIES:

Bisnis

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99