LIPUTAN 6.com, Jakarta – M.Biomed dari IPB University Medicine. Menurut Sulpiana, kasus -kasus kanker kolorektal telah meningkat pada gen, yang disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan gaya hidup yang tidak sehat. Ini adalah masalah serius karena jika kanker kolorektal tidak ada sebelumnya, efeknya bisa berakibat fatal. Apa penyebab kanker kolorektal di Jean Z D?
Penyebab utama kanker kolorektal adalah faktor genetik. Individu dengan riwayat keluarga kanker kolorektal memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ini. Jika ada saudara kandung yang menderita kanker kolorektal, risikonya akan meningkat secara signifikan.
Selain faktor genetik, gaya hidup modern Jan Z juga merupakan pemicu utama. Model makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik dan paparan bahan kimia berkontribusi untuk meningkatkan risiko kanker kolorektal.
“Gaya hidup yang tidak sehat, termasuk kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak seimbang, berkontribusi secara signifikan untuk meningkatkan risiko kanker kolorektal pada usia dini,” kata Dr. Sulpiana merujuk ke Bogor Indonesia di IPB University pada Selasa 1 April 2025. Oleh karena itu, memahami pabrik -pabrik yang berbahaya dan mulai menerapkan gaya hidup sehat dari masa lalu.
Gen Z mencakup beberapa faktor gaya hidup yang menyebabkan kanker kolorektal: kurangnya aktivitas fisik, yang dapat menyebabkan obesitas dan gangguan metabolisme. Penggunaan makanan serat rendah, pola makan yang tidak sehat seperti lemak jenuh tinggi (daging merah dan makanan olahan), dan sering kali mengonsumsi makanan cepat saji. Obesitas dan resistensi insulin, yang meningkatkan faktor pertumbuhan yang meningkatkan kadar insulin dan pertumbuhan sel kanker. Paparan bahan kimia dan polusi, praktik merokok, asupan alkohol dan diabetes juga dikaitkan dengan risiko kanker kolorektal.
“Asupan buah, sayuran, dan makanan serat tinggi harus ditingkatkan, tetapi asupan daging merah dan makanan olahan harus dikurangi,” kata Dr. Salpiana. Perubahan model makan ini merupakan langkah penting dalam pencegahan kanker kolorektal.
Kanker kolorektal tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun, beberapa tanda peringatan dini harus dilihat: Perubahan pola usus seperti diare atau sembelit kronis. Kehadiran darah dalam tinja (tinja Ga gelap atau merah cerah). Nyeri perut atau kram yang persisten. Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas. Kelelahan berlebihan karena alasan apa pun.
Penting untuk pra -deteksi kanker kolorektal untuk meningkatkan peluang penyembuhan. Krishnan mengatakan bahwa sebelum usia 40, orang -orang dengan riwayat keluarga kanker kolorektal atau riwayat skrining kolonoskopi sindrom usus (IBS). Sululiana menyarankan. Tes ini membantu mendeteksi kanker pada tahap awal sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih efisien.
Teknologi juga dapat menggunakan teknologi untuk memantau kesehatan dan mengidentifikasi risiko. Aplikasi kesehatan yang tersedia memungkinkan generasi muda menjadi lebih sadar akan kondisi tubuh mereka.
Untuk mengurangi risiko kanker kolorektal, gen Z D dapat menerapkan langkah -langkah pencegahan berikut: Tingkatkan penggunaan serat dari buah, sayuran, dan biji -bijian. Kurangi penggunaan daging merah dan makanan tinggi dalam lemak jenuh. Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk mempertahankan berat badan yang ideal. Jaga keseimbangan nutrisi dengan makan makanan sehat dan bergizi. Buat skrining kolonoskopi jika ada riwayat keluarga kanker kolorektal atau IBS.
Mempertahankan pola makan yang sehat dan aktif secara fisik tidak hanya mencegah kanker kolorektal tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan memahami penyebab dan faktor risiko dan faktor risiko kanker kolorektal, genus dapat mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi diri dari penyakit ini.
Comments are closed