LIPUTAN6.
Langkah ini adalah bagian dari upaya penilaian Komdigi yang berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi organisasi dan mendukung percepatan perubahan digital di negara ini.
Menteri Komunikasi dan Informasi menekankan dalam pidatonya bahwa pelantikan ini tidak hanya posisi berputar, tetapi juga bagian dari pendekatan kesehatan organisasi untuk lebih beradaptasi dengan dinamika digital yang berkembang.
Seperti dicatat pada hari Selasa (2/25/25/2025), analisis dilakukan untuk membuat organisasi lebih sehat, lebih mudah disesuaikan, dan menghadapi tantangan digital dari pertumbuhan yang berkelanjutan. Membawa
Dia juga menekankan bahwa efisiensi birokrasi seharusnya tidak mengurangi layanan dasar masyarakat. Sebaliknya, kebijakan ini diadopsi untuk memastikan manajemen dana publik yang optimal dan memberikan manfaat maksimal tanpa membuang -buang.
Dia menambahkan: “Kita perlu memastikan kita dapat mempertimbangkan setiap rupee yang dapat digunakan dan memiliki dampak nyata pada orang.”
Menteri Komunikasi dan Informasi juga menekankan bahwa perubahan digital tidak hanya masalah teknis, tetapi juga perubahan dalam budaya kerja dan birokrasi.
Jadi dia mengundang semua tingkat Kementerian Komdigi untuk menjadi lebih inovatif, efektif, dan sinergis untuk mencapai agenda digitalisasi utama Indonesia.
Pelantikan adalah yang ketiga kalinya dari perubahan suku Komdigi. Banyak pejabat Komdigi dalam posisi strategis meliputi: M. Dr. Zamzani B. Tjenreng, S.T, Direktur Umum Jenderal Radita Ajie, S.H, M.H, M.H- Kepala Biro Hukum Suryowahon, S.T. – Direktur spektrum struktural standar untuk frekuensi radio, orbit satelit dan infrastruktur digital IR. Rahman – Yessi Arnaz Feraria, Direktur Pusat Pengujian Telekomunikasi, S.T., M.T. – Direktur Aplikasi Pemerintah Digital Safrinyyah Yanwar Rosyadi, S.H., M.S.E. – Direktur Kebijakan Pengawasan Ruang Strategis dan Digital Rizki Ameliah, S.S. – Inspektur I Randy Arninto, S.H., LL.M. – Inspektur III
Di masa lalu, departemen Komdigi dan BSSN baru saja mengumumkan janji untuk memperkuat koordinasi untuk memastikan jaringan nasional lebih tangguh dan dapat dipercaya.
Menkomdigi (Menteri Komunikasi dan Digital) Meutya Hafid bersikeras bahwa respons cepat dan koordinasi yang solid telah menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas dunia digital Indonesia.
“Di masa depan, sinergi ini harus lebih stabil dan aktif. Para pemimpin harus mempersiapkan 24 jam untuk menangani ancaman jaringan potensial. Ini bukan hanya upaya teknis, tetapi juga langkah keamanan nasional yang strategis.” Meutya mengatakan setelah bertemu dengan kepala BSSN, pemimpin Nugroho Sulchi Buda dikatakan telah dikritik oleh Komdigi Buda di Komdigi Buda, pemimpin Komdigi Buda (Komdigi Buda), yang dilitkan oleh Komdigi Buda.
Meutya menyoroti pentingnya efektivitas koordinasi antara Komdigi dan BSSN dengan menghilangkan hambatan birokrat dengan potensi untuk menghalangi respons terhadap ancaman cyber.
Dia menambahkan: “Presiden Prabowo Subianto melewati arah yang stabil: keamanan siber adalah prioritas nasional. Kita harus terus berubah dan beradaptasi sehingga Indonesia tetap sulit untuk menghadapi tantangan digital.”
Di sisi lain, Kepala BSSN Nugroho Sulchi Budi mengatakan dia bersedia memperkuat kerjasamanya dengan Komdigi, bentuk instruksi yang nyata dengan Presiden.
“Karena pelantikan, saya segera menerapkan arahan presiden: memperkuat koordinasi dan bertindak dengan cepat. Ini bukan hanya janji, tetapi langkah konkret untuk mempromosikan ruang digital yang lebih aman.”
Kerjasama antara BSSN dan Komdigi akan fokus pada tiga aspek utama, terutama memperkuat sistem pertahanan dunia maya, meningkatkan peraturan keamanan siber dan pengembangan teknologi perlindungan data.
Comments are closed