Natrium Dehidroasetat Tak Masuk Dalam Bahan Tambahan Pangan yang Diizinkan BPOM, Ini Alasannya

Lipatan6.com, Jakarta Indonesian Food dan The Drug Surveillance Agency (BPOM RI) telah meminta produsen roti di Oko untuk menarik produk mereka dari pasar, karena mengandung natrium dehydroacetate dalam pengujian pengambilan sampel.

Sementara produk tersebut terdaftar di BPA pada Oktober 2023. Tahun -tahun, tidak ada kandungan natrium dehydroacetate. Karena ada komposisi yang tidak kompatibel untuk pengambilan BPA, roti yang dipromosikan di wilayah tersebut untuk menghentikan produksi dan menarik produknya dari pasar.

“Tidak pantas. Lalu, Sodium Dehydroacetate tidak termasuk aditif pakan, sehingga produk ini diperlukan untuk menghentikan produksi dan menarik diri dari pasar,” kata EMA kepada Seatiati, PLT. Deputi untuk pemantauan makanan olahan BPA.

Selain itu, EMA mengatakan bahwa natrium dehydroacetate tidak dimasukkan dalam daftar BPA BPA, karena tidak ada penelitian yang terkait dengan senyawa ini di Indonesia.

“Di Indonesia, itu tidak diatur karena memerlukan studi tambahan terkait dengan natrium dehidroasetat, yang dapat kita terima,” kata Emma.

Emma mengatakan bahwa studi tentang senyawa yang terlibat dalam daftar aditif makanan tidak sederhana. Ada studi panjang dari banyak sisi.

Kemudian, sampai sekarang, tidak ada yang menyajikan studi khusus yang terkait dengan natrium dehidroacetate. Jika sebuah studi dilakukan, BPA membahas hal ini dengan banyak pihak, termasuk akademisi untuk implementasi studi sastra dari ruangan dan luar negeri.

“Lalu, mintalah pendapat para pemangku kepentingan lain dan studi yang komprehensif diperlukan,” katanya dalam sebuah wawancara online, Kamis, 25 Juli 2024. Tahun.

Emma mengatakan bahwa pada orang dengan sensitivitas tinggi ketika makan makanan yang mengandung natrium dehidroacetate dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan.

“Sebagai alergi, kemudian tidak nyaman di saluran pencernaan,” katanya.

Reaksi karena natrium dehydroasetata EMA adalah langsung. “Jadi, jika kamu mengonsumsi tiga bulan lalu, sekarang tidak masalah.”

Jika yang terakhir mengonsumsi roti Okko dan menemukan gejala yang tidak menyenangkan, menyarankan agar ia segera memeriksa kemudahan kesehatan terdekat. 

Sebelumnya, Profesor Fakultas Apoteker, Universitas Gadjahh, Ioogiawar, Profesor Zullies ditemukan bahwa natrium natrium dehidroacetate (natrium dehidroasetat) dari asam dehidroakikular, senyawa organik yang digunakan sebagai bahan bakar dalam industri makanan dan kosmetik.

Kehadiran natrium dehydroacetate berfungsi untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan ragi, yang memperpanjang umur produk.

Namun, pelajaran tersebut menekankan bahwa senyawa tersebut tidak termasuk dalam daftar yang diizinkan sebagai pengawet di Indonesia. Sodium dehydroasetat tidak termasuk dalam daftar BTP dalam peraturan BPA No 11 dari 2019. Mengenai aditif makanan.

Sementara itu, di negara -negara lain seperti Amerika Serikat, mereka memungkinkan penggunaan senyawa ini, tetapi terbatas pada makanan tertentu.

“FDA mengizinkan, tetapi benar -benar untuk makanan tertentu,” kata Zullies.

Produsen roti bpom pies untuk Oktober, yaitu pt pt abadi makanan balap, karena uji sampel untuk dukungan roti ada dalam sampel bahwa ada kandungan natrium dehydroacetate (sebagai asam dehidrooket).

BPA juga melakukan inspeksi tempat untuk produksi roti Okko, ternyata produsen roti Okko tidak menerapkan cara yang baik dan konsisten untuk memproduksi makanan olahan (CPPOB).

“Adapun temuan ini, BPA mengganggu kegiatan produksi dan distribusi. Sebagai pemantauan, BPA juga melakukan pengujian pengambilan sampel dan laboratorium,” kata BPOM.

CATEGORIES:

Kesehatan

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99