LIPUTAN6.com, Kesehatan Reproduksi Jakarta adalah hal penting yang harus diketahui oleh remaja, termasuk mereka yang meninggalkan sekolah.
Menurut Kantor Pendidikan Sulawesi Tengah, setidaknya ada 4.900 siswa yang meninggalkan sekolah di Sulawesi Tengah.
Beberapa dari mereka telah menjadi anak-anak dari lembaga kesejahteraan sosial, Yayasan Ar-Rahman Palu.
Mempertimbangkan bahwa anak -anak yang ditinggalkan ini belum menerima pendidikan di bidang kesehatan reproduksi, Badan Nasional Populasi dan Keluarga (BKKBN) dari Provinsi Tengah Sulawesi telah memberikan pedoman material.
“Ini adalah kelas seperti itu untuk pertama kalinya ke yayasan. Ini adalah remaja yang tidak lagi ingin pergi ke sekolah, kami memberikan pelatihan profesional, jadi mereka harus mendapatkan informasi yang berkaitan dengan Kespro (kesehatan reproduksi,” kata kepala Yayasan AR Rahman Palu, Irwanandi, menyebutkan deklarasi pers pada hari Jumat (11/10/2024).
Sulawesi Sulawesi BKKBN bersama dengan forum pusat perencanaan generasi Sulawesi (spesies) menjelaskan berbagai bahan, termasuk: pemahaman dasar perubahan fisik pada remaja. Bagaimana menjaga kesehatan reproduksi. Mencegah risiko kehamilan yang tidak diinginkan. Mencegah penghambatan.
Anak -anak yang dikatakan memiliki risiko tinggi diundang untuk berinteraksi, mendiskusikan masalah yang dapat mereka hadapi atau terjadi di sekitar mereka dan bahkan mereka yang telah hidup.
“Anak -anak yang meninggalkan sekolah sangat minim, terpapar informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi. Kondisi ini membuat mereka rentan terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi,” kata presiden tim kerja, perwakilan keluarga berencana dan perwakilan kesehatan reproduksi di pusat Sulawesi, Taufiq Liana Dewi, jika, Rabu, 9 Oktober. 20 Oktober. 202. 9 Oktober. 202. 9 Oktober. 202. 9 Oktober. 202. 9 Oktober. 202. 9 Oktober. 202. 9 Oktober. 202. 9 Oktober. 202. 9 Oktober. 202.111.2 Oktober.
Dewi menambahkan, tanpa pengetahuan yang memadai, tidak memiliki keputusan untuk membuat keputusan yang sehat dan aman yang berkaitan dengan tubuh mereka dan masa depan.
Portal data Kementerian Pendidikan, Budaya, Penelitian dan Teknologi menunjukkan jumlah sekolah yang ditinggalkan di Sulawesi Tengah, baik sekolah menengah/sekolah menengah pangkalan/junior tinggi/kejuruan, menjangkau lebih dari 1900 siswa, menurut pemotongan data pada 30 November 2023.
Sementara itu, kepala Kantor Pendidikan Sulawesi Tengah telah menyatakan bahwa pada 9 Juli 2024, bahwa para siswa meninggalkan sekolah, mencapai lebih dari 4.900, adalah mereka yang belum melanjutkan sekolah menengah di sekolah menengah, atau mereka yang berhenti sebelum lulus, dengan banyak alasan.
Selama pembinaan di Yayasan AR-Rahman Palu, total 38 anak berpartisipasi. Berkat pembinaan ini, anak -anak yang meninggalkan sekolah yang diklasifikasikan dalam kelompok berisiko tinggi dapat memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan bijak yang berkaitan dengan kesehatan dan masa depan mereka.
“Kegiatan ini adalah langkah pertama dalam memfasilitasi akses ke pendidikan dan informasi kesehatan yang lebih baik, serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kemakmuran remaja di wilayah pusat Sulawesi,” kata Dewi.
Sebelumnya, perwakilan dari Sulawesi BKKBN tengah juga melakukan kelas serupa dengan tujuan anak -anak yang harus dilakukan dengan hukum di Lapas Wanita dan anak -anak dengan kebutuhan khusus di Nipota Center, Friend.
Comments are closed