LIPUTAN6.com, Jakarta – Saat bersama Wulan, Hani tiba -tiba menerima panggilan telepon yang membuatnya panik. Nama Om Farhat muncul di layar dan Hani tampak segera pucat.
Di Farhat, Hani berharap Hani mengangkat telepon, tetapi panggilan itu berakhir tidak terjawab. Farhat mencoba mengingat lagi, tetapi Hani masih enggan menjawab. Wulan, yang penasaran, bertanya siapa yang menelepon. Hani berbohong dan mengatakan dia tidak tahu nomornya, jadi dia enggan mengangkatnya.
Di sisi lain, Farhat marah karena Hani mengabaikan teleponnya. Dia juga mengirim pesan yang mengancam Hani, menunggu Anda untuk mengembalikan surat transfer real estat Gino sampai sore ini.
Kalau tidak, saya akan memperluas rekaman video sampai saya bersenang -senang di media sosial tadi malam. Hani terkejut membaca pesan itu dan merasa terancam punah.
Sementara itu, di rumah Yuni Dean ia menuangkan air panas ke dalam gelas. Secara tidak sengaja, air panas mengalir dan menghantam tangannya, sehingga gelas jatuh dan pecah di lantai.
Dean berteriak dengan rasa sakit karena air panas. Tyas dan Yuni mendengar suara dan Tyas segera bergegas ke dapur.
Setibanya di dapur, Tyas Dean, yang merasa bersalah karena dia secara tidak sengaja memecahkan kaca. Tyas segera mencuci luka bakar Dean dengan air yang mengalir dan mencela itu karena dia tidak penuh perhatian. Dean kemudian menarik Tyas di pelukannya, jadi Tyas merasa sedikit bahagia di tengah upaya yang dia rasakan.
Dean memegang tangan Tyas dan membawanya untuk duduk di bangku cadangan. Dean, dengan keraguan kecil, meminta izin untuk menyentuh perut Tyas.
Perut Tyas bentrok dengan lembut ketika dia mengucapkan selamat tinggal kepada bocah itu di dalam rahimnya, halo sayang … baik di dalam rahim ibu. Tyas tidak bisa menahan air mata di mata.
Comments are closed