Sering Makan Seblak? Waspadai Risiko Kesehatan yang Mengintai

Republic.co.id, Tangerang – Seblak, sup pedas dan asin yang populer di Indonesia, adalah makanan favorit bagi sebagian orang. Sebblak dikenal karena rasanya, tetapi di balik kepuasannya, Seblak memiliki efek yang membutuhkan perhatian terhadap kesehatan tubuh.

Konsumsi Seblaka yang berlebihan dan seringkali dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Spesialis Kedokteran Internal Rumah Sakit Hermina Bosung Dr. Lingga Ramot Gumalar, SPPD, secara teratur mengatakan makan seplak atau makanan yang mengandung dokter hewan lain tidak secara langsung mempengaruhi kesehatan manusia.

“Jika penggunaan garam dan gula terlalu banyak mengkonsumsi, itu pasti akan mengaktifkan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes,” kata Luncga kepada Tangeranga, Banten, pada hari Kamis (2/2/2025).

Ini sesuai untuk kaum muda yang ingin makan septik dan minuman manis, Lingga mengatakan makanan dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes, yang saat ini meningkat. Data sitisasi dari Federasi Diabetes Internasional (IDF), pada tahun 2021. Indonesia berada di peringkat kelima di negara itu dengan jumlah diabetes terbesar, 19,5 juta orang. Jumlah itu dijelaskan meningkat menjadi 28,6 juta orang pada tahun 2045.

Sementara Data Kementerian Kesehatan diperoleh dari Penelitian Nasional pada tahun 2018. Tahun, proliferasi hipertensi Patičar di Indonesia menyentuh 34,1 persen. Linguch melanjutkan dua penyakit kronis adalah penampilan gagal ginjal. Karena batu lebih sulit bekerja untuk mengurangi semua bentuk racun atau limbah dari makanan yang sebelumnya dikonsumsi.

Namun, Linga menyebut bagian tubuh yang awalnya memengaruhi ruang lingkup Seblak dan lambung vertsin lainnya yang mengakibatkan gangguan sistem pencernaan, seperti meningkatnya asam lambung.

“Jika kita bersikeras pada makanan pedas yang berlebihan, itu pasti akan menyebabkan iritasi pada perut, tetapi, pencernaan seperti perut yang benar -benar terpengaruh secara langsung,” kata Week.

Dia menyarankan agar orang secara teratur mengonsumsi air dan harus mulai mengurangi penggunaan gula, garam, dan lemak secara berlebihan. Aktivitas fisik seperti berjalan, berlari atau bekerja untuk kaum muda juga direkomendasikan.

“Olahraga tergantung pada kelompok umur, ya. Jika usia 40 harus terbatas dan lebih mudah di atasnya. Tetapi jika lebih muda, itu bisa menjadi bulu tangkis, bola basket, sepak bola,” katanya.

CATEGORIES:

Kesehatan

Comments are closed

Latest Comments

No comments to show.
PAY4D gbk99