Republika.co.erd, Jakarta – Makanan Jepang sudah ada dalam bahasa ibukota ibukota. Ramen, Sushi, Onigiri, untuk fitur Jepang secara teratur di menu makanan untuk orang -orang hebat di negara ini.
Restoran Sumibi baru -baru ini membuka apartemen Teluk Betung, Central Jakarta di apartemen 57 Thamrin, Central Jakarta. Tetapi ada satu yang memisahkan jumlah restoran Jepang lainnya. Terutama, makanan khas Jepang dalam gaya Geshyyaki.
Minggu yang akan datang, Republik diundang untuk memiliki banyak menu yang dibakar yang disiapkan dengan metode Gheshiyaki. Manajer Sumibi, Suhei Ono, menyatakan mengapa Genshiyaki mungkin menjadi pilihan dari menu biadab Jepang.
Dia pertama kali menyatakan gen mana. “Ini adalah cara Jepang di masa depan di masa lalu sebelum dunia propana -kutana untuk memasak,” katanya.
Genshiyaki Model makanan Jepang yang membakar yang berada di periode bermata Jepang. Mereka memegang produk laut dan menusuk bambu di sekitar area tersebut.
Ono menjelaskan, sekarang Genshiyaki telah menjadi gaya makanan modern. “Makanan laut yang dibakar oleh Geshiyaki akan meledak di lingkungannya tetapi masih melintas dalam daging. Tidak kering,” lanjut Ono.
Teknologi Genshiyaki tradisional dengan suhu penyelundupan, yang berfungsi sebagai inframerah dan kemudian meninggalkan daging, di luar hari Jumat. Aroma yang terbakar kemudian membaca waktu.
Ono mengatakan teknologi hanya digunakan untuk makanan laut di Sumibi Geshiyaki. Saat terbakar, musim hanya dibumbui dengan garam. Saat makanan dan siap menyajikan makanan laut baru, ia menerima saus berlebihan.
Genshiyaki Berdasar …
Comments are closed