LIPUTAN6.com, Jakarta – Nasi telah menjadi makanan dasar bagi kebanyakan orang Indonesia. Hampir setiap hari, nasi hadir di meja makan sebagai sumber utama karbohidrat. Namun, tahukah Anda bahwa selain nasi, ada banyak sumber karbohidrat lain yang tidak kalah bergizi, seperti kue, ubi jalar, jagung dan kentang?
Meskipun karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi, konsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Kebiasaan yang sering dibuat tanpa menyadari bahwa itu mengonsumsi nasi setelah makan kue atau ubi jalar. Apa bahaya batubara ganda?
Kombinasi dua sumber karbohidrat pada saat yang sama, seperti konsumsi CASAVA di pagi hari, kemudian diikuti oleh beras, dapat menyebabkan konsumsi karbohidrat yang berlebihan, yang sering disebut “karbohidrat ganda”.
Ini berbahaya, karena karbohidrat yang memasuki tubuh akan dikonversi menjadi gula. Jika terlalu banyak, darah -sugar dapat meningkatkan dan mengambil risiko penyakit seperti diabetes.
Menurut Tan Shot Yen, seorang ahli gizi komunitas, kebiasaan ini cukup umum di Indonesia. Banyak orang yang menyukai Kassava atau ubi jalar sebagai camilan, lalu tak lama kemudian, mereka makan nasi sebagai makanan utama. “Akibatnya, umbi sering dijual kepada karyawan konstruksi. Jika ada proyek konstruksi, itu berada di depan mamalia ibu yang menjual ubi lunak, panci rebus,” kata.
Namun, masalah muncul ketika orang yang bekerja di kantor, yang aktivitas fisiknya mengkonsumsi karbohidrat sebanyak orang yang bekerja dengan otot. “Orang -orang yang bekerja dalam penggunaan otak tentu saja kebutuhan otot,” tambah Tan Shot Yen.
Karyawan kantor yang menggunakan lebih banyak otak dan jarang bergerak harus lebih bijaksana dalam memilih sumber karbohidrat. Karbohidrat rendah kalori, kaya serat dan kaya antioksidan seperti sayuran dan buah -buahan lebih dianjurkan.
Makan terlalu banyak nasi dan umbi tanpa aktivitas fisik yang seimbang dapat menyebabkan akumulasi gula dalam tubuh, yang memiliki kemungkinan memicu berbagai penyakit.
“Tingkatkan sayuran dan buah -buahan, bukan perawakan. Tapi ini tidak berlaku untuk atlet Olimpiade atau pekerja fisik sebagai sekolah asrama,” lanjut Tan.
Tidak hanya karbohidrat ganda, konsumsi gula tambahan dari minuman gula juga harus dikendalikan. Kebiasaan ini dapat memiliki efek negatif pada kesehatan, seperti: mengurangi daya tahan dan meningkatkan risiko infeksi. Tinggalkan hiperaktif, kecemasan, dan konsentrasi yang sulit. Penglihatan dan kerusakan yang lebih buruk dari gigi. Campurkan penyerapan kalsium dan protein dalam tubuh. Meninggalkan sakit kepala, migrain, ke depresi.
Memahami risiko ini, Anda bisa lebih bijaksana dalam pengelolaan makanan sehari -hari. Pilih sumber karbohidrat yang sesuai dengan kebutuhan fisik Anda dan hindari konsumsi berlebihan yang dapat merusak kesehatan. Perlu diingat bahwa kesehatan tubuh adalah investasi jangka panjang yang harus dipertahankan setiap hari.
Comments are closed